Kesaksian Horor Warga Gaza Korban Serangan Israel: Serasa Seperti Gempa Bumi

5 Desember 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina di sekolah Ma'an, Khan Younis di rumah sakit Nasser saat serangan Israel melakukan serangan. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina di sekolah Ma'an, Khan Younis di rumah sakit Nasser saat serangan Israel melakukan serangan. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
ADVERTISEMENT
Warga Gaza menceritakan seberapa horor serangan Israel ke wilayahnya usai gencatan senjata gagal diperpanjang. Saat ini Israel memperluas serangan ke seantero Gaza.
ADVERTISEMENT
Salah seorang penduduk di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, Abu Jahar Al-Hajj menggambarkan serangan udara Israel "serasa seperti gempa bumi". Sejak akhir pekan ini Israel menggempur Gaza habis-habisan lewat udara.
"Bagian dari gedung jatuh menimpa kami," kata Al Hajj seperti dikutip dari AFP.
Warga Palestina terlihat di depan bangunan yang hancur usai serangan Israel yang menghantam kamp pengungsi Jabalia di Kota Gaza, Gaza pada Jumat (1/12/2023). Foto: Fadi Alwhidi/Anadolu via Reuters
Kesaksian lain disampaikan warga Deir al-Balah di utara Gaza, Walaa Abu Libda. Dia mengatakan berhasil berlindung di rumah sakit tapi anaknya terperangkap di puing bangunan yang hancur karena serangan Israel.
"Saya tak tahu apakah dia hidup atau mati," jelas Libda.
Libda merupakan satu dari 1.8 juta penduduk Gaza yang hilang tempat tinggal karena serbuan Israel. Dari estimasi PBB jumlah itu sama dengan sepertiga populasi Gaza.
Semakin memburuknya kondisi Gaza menjadi perhatian dunia, termasuk sekutu dekat Israel yaitu Amerika Serikat (AS). Washington meminta agar Israel menghindari korban sipil kendati operasi militer makin meluas ke selatan.
Warga Palestina membawa anak-anak yang terluka akibat serangan Israel di sebuah rumah, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Jumat (1/12/2023). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Wilayah selatan tadinya menjadi area cenderung aman. Bahkan pada awal November Israel meminta warga di Gaza City atau utara mengungsi ke selatan meski Zionis terkadang menyerbu wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan ingin membasmi Hamas dan infrastrukturnya Israel malah membombardir selatan, sembari meminta warga sipil mencari tempat aman.
Sejak Israel mengumumkan perang pada 7 Oktober 2023, nyaris 15 ribu orang di Gaza tewas. Mayoritas korban jiwa adalah sipil termasuk anak-anak dan perempuan.