Kesaksian Penghuni Indekos Soal WNA Tewas Dalam Tandon Air di Bali

Proses evakuasi jenazah tanpa identitas di bak penampungan air di sebuah pondok di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kelurahan/Desa Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (4/3/2025). Foto: Dok. Basarnas Bali

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian WNA tanpa identitas di bak penampungan atau tandon air di sebuah indekos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kelurahan/Desa Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (4/3), sekitar pukul 14.30 WITA kemarin.

Polisi belum bisa memastikan WNA berjenis kelamin laki-laki itu bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan. Polisi juga belum berhasil mengidentifikasi identitas WNA itu.

"Kasus kematian WNA di Jimbaran masih penyelidikan," kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi saat dikonfirmasi, Rabu (5/3).

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah anak indekos, mereka sempat mendengar seseorang membuka pintu balkon lalu masuk ke area kos, Selasa (4/3), pukul 01.30 WITA.

Pria itu menggunakan serba pakaian hitam dan sempat mencoba masuk paksa ke kamar seorang anak kos. Anak kos itu lalu mengusir si pria. Anak kos yang lain juga sempat melihat pria itu naik ke lantai empat kos.

Tak berselang lama, mereka mendengar suara jatuh. Salah satu anak kos menduga suara jatuh itu berasal benda yang dijatuhkan kucing.

Pada Selasa (4/3), sekitar pukul 06.00 WITA, air kos mati sehingga salah satu penghuni menghubungi pemilik kos. Pemilik kemudian tiba di indekos sekitar pukul 07.00 WITA. Dia meminta seorang buruh mengecek kerusakan pada tandon air yang berada di lantai 4.

Buruh itu menemukan seorang WNA dalam kondisi tewas dan telanjang di tandon. Dia lalu melaporkan kepada pemilik indekos. Kasus ini akhirnya dilaporkan ke polisi dan Basarnas Bali.

Korban selanjutnya dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar. Polisi turut mengamankan barang bukti berupa baju kaus putih, jaket hitam, celana pendek abu-abu dan sandal jepit biru.

Tim medis menemukan luka lecet pada lutut kaki, luka lecet pada dada dan pinggang korban. Mulut korban berbusa, kemaluan mengeluarkan cairan dan punggung sudah mengalami lebam mayat.

"Kami saat ini berkoordinasi juga dengan imigrasi untuk mengecek identitas korban," katanya.