Kesaksian Penumpang Bus Sugeng Rahayu: Ngebut Zig-zag, Atap Hilang ke Mana

31 Agustus 2023 15:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Utami. Dok: mili.id.
zoom-in-whitePerbesar
Sri Utami. Dok: mili.id.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sri Utami, salah satu korban selamat dalam kejadian tabrakan adu banteng antara bus Sugeng Rahayu melawan bus Eka di Ngawi, Kamis (31/8), bergemetar saat mengetahui bus yang ditumpanginya kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Kayaknya pas pukul 05.00 kejadiannya. Kronologinya tidak tahu karena saya tidur. Tahu-tahu sudah hancur begitu, tapi aku masih duduk di kursi nomor lima sebelah kiri bus Sumber (Sugeng Rahayu dulu bernama Sumber Kencono)," kata Sri, Kamis (31/8).

Gemetar

Kecelakaan antara Bus Eka dengan Sugeng Rahayu di Geneng Ngawi, Kamis (31/8/2023). Foto: Dok. Mili.id
Setelah mengetahui bus yang ditumpanginya kecelakaan, Sri langsung gemetar dan masih belum ada warga sekitar yang datang ke lokasi kejadian.
"Langsung menggigil kayak gitu. Tutupnya (atap) sudah ke mana, depannya juga sudah hancur gitu," katanya.
"Saya berdua sama suami, Sutarja, mau nengok anak di Magelang," ujarnya.
Sutarja. Dok: mili.id

Ngebut

Sri dan suaminya naik bus Sugeng Rahayu dari Kertosono, Nganjuk, sekitar pukul 03.30 WIB. Saat perjalanan menuju Magelang, laju bus yang ditumpanginya itu melaju ngebut.
ADVERTISEMENT
"Ya, ngebut, biasanya seperti itu ya gini-gini (zig-zag). Sama enggak mau menyalahkan satu-satu," ujarnya.

Tiga Orang Tewas

Tiga orang meninggal (sebelumnya diberitakan empat orang meninggal), yakni sopir masing-masing bus, dan seorang pejalan kaki.
15 penumpang bus, termasuk Sri dan Sutarja, mengalami luka.

Sekilas Tentang PO

Bus Eka bersama Mira dari PT Eka Mira Prima Sentosa dan bus Sumber Selamat bersama Sugeng Rahayu dari PO Sumber Group (dulu PO Sumber Kencono) adalah bus populer yang menguasai rute Surabaya-Yogyakarta dan sebaliknya.
Kedua perusahaan otobus ini bersaing dengan PO Akas memperebutkan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Jawa Timur-Jawa Tengah-Yogyakarta.