Kesaksian Trump Kenapa Selamat dari Penembakan: Saya Menggerakkan Kepala

19 Juli 2024 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden AS dan calon presiden Partai Republik tahun 2024 Donald Trump berbicara pada hari terakhir Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, pada 18 Juli 2024. Foto: BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden AS dan calon presiden Partai Republik tahun 2024 Donald Trump berbicara pada hari terakhir Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, pada 18 Juli 2024. Foto: BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
ADVERTISEMENT
Capres Partai Republik Donald Trump akhirnya memberikan kesaksian saat dirinya berhasil selamat dari upaya pembunuhan. Dia menyebut, bisa selamat dari kejadian itu berkat anugerah Tuhan dan karena menggerakkan kepala.
ADVERTISEMENT
Trump memberikan pidato pada hari keempat Konvensi Nasional Partai Republik yang digelar pada Kamis (18/7) waku setempat atau Jumat pagi WIB. Malam itu dia menerima pencalonan resmi dari Partai Republik untuk menjadi capres.
Masih memakai perban di telinga kanan, di depan ribuan peserta konvensi Partai Republik Trump mengatakan dirinya seharusnya mati.
"Aku mendengar suara desingan keras dan merasakan sesuatu menghantam telinga kananku dengan sangat keras," kata Trump di depan massa di Milwaukee, seperti dikutip dari AFP.
"Saya berkata pada diri sendiri, wow apa itu? Ini mungkin sebuah peluru," sambung politikus 78 tahun ini.
Sadar ada sesuatu terjadi, Trump mengaku langsung mengarahkan tangan ke telinganya dan menunduk.
Kandidat calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat dibantu Secret Service usai suara tembakan terdengar saat acara kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS (13/7/2024) waktu setempat. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
"Berlumuran darah, benar-benar darah di mana-mana. Saya langsung tahu bahwa ini sangat serius dan kami sedang diserang," sambung dia.
ADVERTISEMENT
"Yang luar biasa dari penembakan ini. Jika saya tidak menggerakkan kepala saya dengan cepat, peluru pembunuh ini akan tepat sasaran, dan saya tak akan berada di sini. Kami tidak akan bersama," jelas dia.
Penembakan terhadap Trump terjadi saat dia menghadiri kampanye Partai Republik di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7). Pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks (20), tewas dibunuh agen Secret Service.
Sampai sekarang FBI masih menyelidiki kejadian tersebut demi menemukan motif penembakan.