Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kesaksian Warga Bukittinggi Saat Erupsi Gunung Marapi: Bunyi Keras, 'Dum!'
30 Mei 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi pada pukul 13.04 WIB, Kamis (30/5).
ADVERTISEMENT
Dentuman erupsi ini terdengar Ratna (63 tahun), seorang ibu di Kota Bukittinggi—berjarak 13 km dari puncak Marapi.
"Cuaca sedikit mendung tapi pandangan jelas ke puncak Marapi. Terdengar sekali bunyi keras seperti 'dum!' lalu keluar kolom debu," kata Ratna kepada kumparan, Kamis (30/5).
Menurut Ratna, tidak terasa getaran saat momen erupsi terjadi. Kala itu, Ratna sedang berada di dalam ruangan.
"Setelah terdengar dentuman langsung melihat ke arah gunung, dan langsung keluar kolom abu," ujar Ratna.
Ratna menambahkan, "Tidak ada kepanikan warga karena warga sudah terbiasa dengan letusan Marapi sejak beberapa bulan terakhir."
Dampak yang dirasakan Ratna adalah halaman rumahnya yang kini mulai berpasir tipis.
Sejauh ini, menurut Ratna, tidak ada imbauan yang disampaikan ke warga secara langsung terkait erupsi Marapi ini.
ADVERTISEMENT
Tinggi Kolom Abu 2.000 Meter
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak (sekitar 4.891 meter di atas permukaan laut).
Selain itu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 milimeter dan durasi sementara ini sekitar 2 menit 2 detik.
Terdengar suara dentuman sampai ke Pos PGA Marapi.
Status Siaga
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin Nomor 168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT