Kesaksian Warga Nepal yang Rasakan Gempa Tibet: Guncangan Kuat, Semua Terbangun

7 Januari 2025 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Nepal yang berhamburan keluar dari rumah mereka setelah mengalami gempa bumi berdiri di tengah-tengah material bangunan di Kathmandu, Nepal, Selasa (7/1/2025). Foto: Sunil Sharma/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Warga Nepal yang berhamburan keluar dari rumah mereka setelah mengalami gempa bumi berdiri di tengah-tengah material bangunan di Kathmandu, Nepal, Selasa (7/1/2025). Foto: Sunil Sharma/AP Photo
ADVERTISEMENT
Gempa dahsyat di Tibet terasa hingga Nepal. Dikutip dari AFP, Selasa (7/1), selain ibu kota Kathmandu, wilayah di sekitar Lobuche di pegunungan tinggi dekat Gunung Everest juga merasakan guncangan dan gempa susulan.
ADVERTISEMENT
“Guncangannya cukup kuat di sini, semua orang terbangun,” kata pejabat pemerintah Jaga Prasad Bhusal di wilayah Namche, Nepal, yang terletak dekat Gunung Everest.
Meski demikian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal Rishi Ram Tiwari mengatakan hingga saat ini belum ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan dan pasukan keamanan telah dikerahkan.
Nepal terletak di garis patahan geologi di mana lempeng tektonik India mendorong lempeng Eurasia, membentuk Himalaya, dan gempa bumi adalah hal yang sering terjadi.
Pada 2015, hampir 9.000 orang tewas dan lebih dari 22.000 orang terluka ketika gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Nepal dan menghancurkan lebih dari setengah juta rumah.
Beberapa gempa susulan juga dirasakan di Bihar, India, tapi tidak ada laporan korban luka.
ADVERTISEMENT
Sementara pada Januari tahun lalu, tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam gempa berkekuatan 7,0 magnitudo yang terjadi di sepanjang perbatasan pegunungan China-Kirgiztan.
Pada Desember 2023 di barat laut China, gempa dahsyat menewaskan 148 orang dan membuat ribuan orang di provinsi Gansu harus mengungsi. Gempa saat itu merupakan gempa paling mematikan di China sejak tahun 2014, ketika pada saat itu lebih dari 600 orang tewas di provinsi Yunnan barat daya.
Saat gempa pada Desember 2023, suhu di bawah nol derajat celsius membuat operasi bantuan yang diluncurkan sebagai tanggap bencana menjadi lebih menantang. Korban selamat berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri.