Keselamatan Runway Diminta Jadi Fokus Investigasi Tabrakan Japan Airlines

3 Januari 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat A350 Japan Airlines terbakar di bandara internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024). Foto: Issei Kato/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat A350 Japan Airlines terbakar di bandara internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024). Foto: Issei Kato/Reuters
ADVERTISEMENT
Jepang akan segera memulai investigasi insiden tabrakan pesawat di Bandara Haneda. Salah satu yang jadi sorotan adalah keselamatan Runway.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan di Haneda pada Selasa (2/1) melibatkan pesawat Japan Airlines (JAL) 9201.T dan pesawat dari satuan Penjaga Pantai.
Saat kecelakaan terjadi JAL sedang berada di runway usai mendarat dari Hokkaido. Pesawat penjaga pantai pun tengah bersiap lepas landas untuk memberikan bantuan kepada korban gempa Jepang.
Seluruh penumpang dan kru JAL berjumlah 379 berhasil selamat. Sementara lima dari enam kru pesawat penjaga pantai dilaporkan tewas.
Sumber dekat yang terkait dengan investigasi mengatakan, Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) akan memimpin investigasi. JTSB akan dibantu oleh tim investigasi dari Prancis, tempat pesawat dibangun, dan Inggris.
Menurut LSM bidang keselamatan aviasi, Flight Safety Foundation, runway harus menjadi perhatian pada investigasi tersebut. Bahkan mereka menyatakan, risiko kecelakaan akibat kepadatan di runway sudah diperingatkan sejak Desember 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Pandangan Flight Safety Foundation harus ada aksi global demi mencegah insiden disebabkan minimnya keselamatan di runway.
"Meski ada berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk mencegah kecelakaan, tapi tetap terjadi," kata CEO The Flight Safety Foundation Hassan Shahidi seperti dikutip dari Reuters.
"Risiko kecelakaan di runway sudah menjadi kekhawatiran global," pungkas dia.