Kesepakatan Resmi Diteken, Indonesia Segera Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer

14 Juli 2021 22:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech.
 Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan RI dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah menyepakati kerja sama untuk mendatangkan 50 juta dosis vaksin Pfizer pada 2021. Perjanjian ini merupakan bagian dari komitmen global Pfizer dan BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut sudah dilakukan pada hari ini, Rabu (14/7).
"Setelah melalui proses review yang panjang, tadi pagi telah ditandatangani Manufacturing & Supply Agreement antara Pemerintah RI & Pfizer. Mengamankan pengiriman 50 juta dosis vaccine Pfizer di tahun 2021," kata Budi Gunadi.
Budi Gunadi sendiri menyambut baik kerja sama pengadaan vaksin Pfizer di Indonesia. Vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia. Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosis merk Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," kata dia.
PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE menyediakan 50 juta dosis setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA).
ADVERTISEMENT
Country Manager PT Pfizer Indonesia Stephen Leung dalam keterangan yang sama mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara pihaknya dengan Kementerian Kesehatan RI.
"Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin COVID-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Chief Business and Chief Commercial Officer BioNTech, Sean Marett berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan dan kepercayaannya terhadap kemampuan pihaknya dalam mengembangkan vaksin yang diyakini dapat mengatasi ancaman pandemi global ini.
"Tujuan kami adalah menyediakan suplai vaksin COVID-19 yang dapat diterima dan efektif bagi banyak orang di seluruh dunia, secepat mungkin," ucap Marett.
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Sebelumnya, tak hanya Pfizer saja, Budi Gunadi juga menyatakan pemerintah Indonesia akan menerima sebanyak 50 juta dosis vaksin Novavax. Namun, pengadaannya masih terkendala persetujuan penggunaan darurat yang belum dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA).
ADVERTISEMENT
Diketahui, pemerintah terus berupaya mengamankan stok vaksin COVID-19 agar cukup untuk memvaksinasi 181,5 juta orang target hingga Desember ini. Berbagai merek baru juga akan segera diterima Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
Hingga Selasa (13/7) siang, berdasarkan situs vaksin.kemkes.go.id, sebanyak 52 juta dosis vaksin yang terdiri dari dosis pertama maupun kedua telah berhasil disuntikkan.
Sejauh ini, tercatat sudah ada lima vaksin COVID-19 yang mendapat EUA dari BPOM. Yakni vaksin Sinovac siap pakai, bulk Sinovac yang diproduksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna. Jika ditambah Pfizer, totalnya menjadi enam.