Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kesepakatan Tercapai, Antrean Pemudik di Pelabuhan Merak Dipangkas 40 Menit
8 April 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Arus mudik dari Pelabuhan Merak [Cilegon, Banten] ke Pelabuhan Bakauheni [Lampung] menjadi sorotan karena lama dan panjangnya antrean masuk kapal, lebih 10 km. Bahkan Presiden Jokowi pun memberikan catatan khusus, meminta agar Menhub Budi Karya mencari solusi.
ADVERTISEMENT
Solusi telah didapat, pemerintah dan pemangku kepentingan kepelabuhan mencapai kesepakatan. Kesepakatan itu adalah feri yang berlayar ke Bakauheni hanya menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak lagi untuk mengangkut penumpang.
Kapolda Banten Irjen Abdul Karim mengatakan, kebijakan baru ini memicu efisiensi waktu kurang lebih 30 menit sampai 40 menit.
"Artinya mobilisasi kegiatan trafik penumpang itu hanya satu arah saja, begitu kapal tiba langsung loading, muat, enggak menunggu untuk bongkar lagi. Setelah saya hitung, itu terdapat efisiensi kurang lebih 40 menit dari yang sebelumnya," kata Abdul setelah meninjau pelabuhan Merak pada Minggu malam, dikutip dari Antara.
Menurut Abdul, adanya efisiensi waktu kurang lebih 40 menit tersebut menyebabkan antrean pemudik tidak perlu terlalu lama menunggu ritme kedatangan kapal di dermaga Pelabuhan Merak.
ADVERTISEMENT
"Begitu sampai Merak, kapal tersebut tidak perlu membongkar lagi. Begitu sampai, kosong, langsung isi," kata dia pula.
Harapan untuk PT ASDP
Abdul berharap situasi seperti ini tetap bisa dipertahankan oleh manajemen operator jasa penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) agar ke depannya tidak lagi terjadi penumpukan arus kendaraan yang berangkat mudik dari area dalam Pelabuhan Merak seperti pada Sabtu (6/4).
"Saya yakin itu bisa, karena menurut saya, puncak arus mudik itu kemarin (sudah terlewati), ya hari ini sudah turun cukup signifikan berkurangnya," kata Abdul.
Indikator bahwa puncak arus mudik sudah terlewati, ada dua. Menurut Kapolda Banten, indikator pertama terlihat dari mulai Minggu sore, volume kendaraan di Tol Cikupa terlihat tidak terlalu padat lagi
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kepadatan kendaraan sudah melewati batasnya di pintu tol Merak. Itu terakhir tadi informasi kepada kami," kata Abdul.
Sorotan Jokowi dan Penjelasan Menhub
Dalam kunjungan di Stasiun Senen pada Senin (8/4) untuk memantau mudik, Presiden Jokowi menyoroti antrean penumpang yang terjadi di Pelabuhan Merak. Ia menginstruksikan otoritas terkait untuk fokus menangani situasi itu.
"Saya melihat secara umum yang perlu penanganan lebih fokus, yaitu di Merak," katanya.
Menhub Budi Karya yang mendampingi Jokowi mengatakan, pihaknya mencoba melakukan dan mengusulkan sejumlah langkah mitigasi.
Pertama, pelabuhan Merak diharuskan memiliki kapal lebih besar dan lebih cepat. Kedua, harus ada tambahan dermaga. Ketiga, larangan bagi petugas kapal melakukan bongkar muat barang di dermaga Merak maupun Bakauheni untuk mempercepat waktu perjalanan kapal.
ADVERTISEMENT
"Kapal itu kalau di Bakauheni tidak boleh muat, sehingga dia bisa balik dan relatif cepat, dan di sini tidak bongkar [barang], jadi cepat menarik penumpang," ujarnya.
Menhub juga menyoroti ketidaktertiban penumpang kapal dalam membeli tiket kapal. Mereka ada yang ke pelabuhan padahal belum punya tiket. Bahkan ada yang telah datang ke pelabuhan padahal baru berangkat besok. Inilah yang memicu antrean panjang lebih 10 km.
Pelabuhan Merak telah menerapkan pembelian tiket secara online sejak tahun lalu. Paling lambat, penumpang wajib membeli tiket sehari sebelum keberangkatan. Namun, rupanya masih banyak yang tak melakukannya.