Ketangguhan 12 Anak yang Terjebak di Gua Thailand Tuai Pujian

12 anak ditemukan di gua Thailand (Foto: Dok. Navy Seal Thailand)

Suksesnya penyelamatan 12 anak dan pelatih mereka yang terjebak di gua Thailand bukan semata berkat upaya tim penyelamat, melainkan juga ketangguhan anak-anak tersebut. Mereka menuai pujian karena sangat kuat dan berani kendati telah 17 hari berada di kedalaman gua.

Pujian disampaikan oleh salah satu penyelam asing yang terlibat dalam upaya penyelamatan anak-anak itu, Ivan Karadzic. Menurut dia, anak-anak itu sangat kuat, jika tidak bagaimana mungkin bisa menyelam di dalam gua yang gelap, padahal beberapa di antara mereka bahkan tidak bisa berenang.

"Mereka mendapat kekuatan untuk melakukan hal yang tidak pernah dilakukan anak-anak sebelumnya. Bukan hal yang normal anak-anak melakukan penyelaman di gua pada usia 11 tahun," kata Karadzic dalam wawancara dengan BBC seperti yang dikutip AFP, Rabu (11/7).

"Mereka menyelam dalam lingkungan dengan bahaya yang ekstrem dengan jarak pandang nol, satu-satunya cahaya yang ada berasal dari senter yang kami bawa," kata dia lagi.

Misi penyelamatan ketiga di Gua Thailand. (Foto: AP)

Anak-anak berusia 11 dan 16 tahun itu, bersama pelatih mereka yang berusia 25 tahun, terjebak di gua Tham Luang, Chiang Rai, sejak 23 Juni lalu. Mereka ditemukan sembilan hari kemudian, 4 km dari mulut gua, terjebak air banjir.

Sebanyak 1.000 orang terlibat dalam upaya penyelamatan mereka di gua tersebut. Sebanyak 90 penyelam, 50 dari luar negeri, membimbing mereka keluar dari gua dengan menyelam.

Penyelaman dalam gua luar biasa berbahaya. Seorang mantan anggota Navy SEAL Thailand tewas pada Jumat lalu dalam upaya penyelamatan di gua ini.

Anak-anak itu hanya mendapatkan pelatihan singkat penyelaman dalam gua. Tapi misi ini berhasil. Selama tiga hari sejak Minggu lalu, mereka dikeluarkan bergantian.

Peralatan dan strategi penyelamatan anak di gua Thailand. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Karadzic pun heran. Anak-anak itu telah melalui masa sulit di dalam gua, kelaparan dan kehausan, dan harus menyelam di lingkungan yang asing serta bahaya, tapi mereka tetap tenang dan tidak panik. Hal ini membuat upaya penyelamatan berlangsung sangat lancar, bahkan lebih cepat dari target semula.

"Saya tidak mengerti bagaimana anak-anak bisa tenang. Bayangkan, mereka telah berada di dalam ruang gua yang kecil dalam dua minggu, mereka belum bertemu ibu mereka. Anak-anak yang luar biasa kuat. Hampir tidak bisa dipercaya," kata Karadzi.