Ketegangan Israel-Palestina: Bombardir saat Lebaran, Merenggut Nyawa Ibu Hamil

14 Mei 2021 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang mengibarkan bendera Palestina selama pelaksanaan salat Idul Fitri, di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Kamis (13/5). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang mengibarkan bendera Palestina selama pelaksanaan salat Idul Fitri, di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Kamis (13/5). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari raya Idul Fitri yang jatuh pada Kamis (13/5) seharusnya menjadi hari yang berbahagia bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun tidak bagi umat Islam di Kota Gaza.
ADVERTISEMENT
Warga Gaza harus menerima kenyataan pahit merayakan Idul Fitri di tengah gempuran serangan udara Israel. Serangan tersebut sudah berlangsung sejak awal pekan ini dan terus berlanjut hingga Kamis pagi.
Meski demikian, hampir 100 ribu warga Palestina berkumpul di Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Id. Sebuah video menunjukkan para jemaah memohon doa sambil mengibarkan bendera dan spanduk dukungan terhadap Palestina.
"Ya Tuhan, berikan kemenangan ke Gaza," kata warga sambil berdoa.
Sebagaimana diketahui, Gaza merupakan wilayah Palestina yang dikuasai penuh oleh kelompok Hamas. Ketegangan Hamas-Israel dipicu rencana Israel menggusur pemukiman Arab di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Israel menginginkan wilayah itu dijadikan tempat tinggal bagi warga Yahudi.
Asap dan api membumbung dari gedung menara saat dihancurkan oleh serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza, Rabu (13/5). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Kesaksian seorang warga Gaza, Safwaat al-Kahlout, mengungkapkan situasi mencekam sudah berlangsung dari Rabu malam hingga Kamis pagi.
ADVERTISEMENT
"Seluruh warga Gaza terbangun. Dari waktu ke waktu kalian akan mendengar ledakan," kata Safwat.
"Seluruh gedung di sini berguncang," sambung dia.
Selain di Gaza, ketegangan muncul di salah satu kota Israel, Haifa. Beberapa bangunan seperti masjid, toko, dan pemukiman milik warga Arab-Israel dirusak bahkan sampai dibakar.
Sebelum keributan terjadi, massa Yahudi radikal diketahui berkeliling di kota Haifa. Mereka diduga menyerang bangunan-bangunan milik warga Arab.
Seorang pria berjalan di samping kendaraan yang terbakar setelah malam konfrontasi dengan kekerasan di kota Lod, Israel antara demonstran Arab Israel dan polisi, di Yerusalem, Rabu (12/5). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Ekstremis Yahudi di Israel juga tertangkap tengah memukuli seorang pria yang diduga merupakan orang Arab pada Rabu tengah malam waktu setempat. Kejadian itu terjadi di pinggiran Tel Aviv.
Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang disiarkan langsung di TV Israel.
"Kami sedang menonton 'hukuman mati' [sebuah kata yang digunakan dalam bahasa Ibrani untuk merujuk pada serangan keji] dalam waktu nyata," kata reporter Daniel Elazar.
ADVERTISEMENT
Rekaman itu menunjukkan orang-orang Yahudi Israel mengelilingi pria itu dan memukulinya. Kemudian pria yang diduga orang Arab itu terlihat terbaring di tanah dengan mengenakan helm sepeda motor yang ditendang dan dipukul.
Polisi dan layanan darurat dilaporkan terlambat tiba di lokasi. Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv menyebut korban terluka parah, tetapi stabil.
Asap dan api membumbung dari gedung menara saat dihancurkan oleh serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza, Rabu (13/5). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Kembali lagi ke Gaza, setelah melakukan serangan udara, militer Israel akan melakukan invansi darat ke wilayah Gaza. Jubir Militer Israel (IDF) Hidai Zilverman mengatakan, rencana serangan darat akan diserahkan ke pimpinan IDF.
Bila tidak aral melintang, maka persetujuan diharapkan turun pada Kamis. Apalagi IDF dalam beberapa hari terakhir telah mengerahkan tentara Angkatan Darat ke perbatasan Gaza. Mereka termasuk Brigadir Paratroopers, Brigadir Infrantri Golani, hingga Brigadir Armored 7th yang sudah dalam kondisi siap.
ADVERTISEMENT

Serangan Israel Merenggut Nyawa Masyarakat

Serangan Israel juga menyebabkan 65 orang tewas, Kemenkes Gaza mengatakan, korban jiwa termasuk di antaranya 17 anak-anak dan delapan wanita.
Salah satunya adalah Reema Telbani. Dia kehilangan nyawa akibat serangan udara yang menghantam rumahnya di wilayah pemukiman di Tel al-Hawa.
Saat tewas Reema sedang hamil. Serangan Israel turut menewaskan seorang anak perempuan Reema.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: