Ketika 'NasDem' Berkompetisi di Lumpur Sawah

3 Mei 2018 13:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
ADVERTISEMENT
'NasDem' tampaknya all out. Tidak hanya bertanding di pilkada dan pilpres, namun juga ikut karapan kerbau (barapan kebo) di Sumbawa, NTB, melawan 41 tim lainnya.
ADVERTISEMENT
Entah serius atau main-main, bendera NasDem berkibar di arena karapan kerbau Karang Dima, Sumbawa, Kamis (3/5). Kabarnya, pemilik 10 kerbau yang bertanding itu adalah seorang simpatisan partai yang namanya sama. Tak pelak, tepuk tangan meriah warga membahana ketika tim 'NasDem' masuk sawah untuk berparade.
Hari itu, meski baru pukul 10.00 WITA, matahari bersinar terik. Panasnya mulai menyengat kulit. Puluhan hektar sawah yang terlihat baru saja menyelesaikan panen akbar menambah hilangnya warna hijau dedaunan. Walaupun begitu, di tengah-tengahnya, sebanyak 400 kerbau dengan atribut masing-masing tampak siap bertanding.
'NasDem' tidak bisa main-main karena lawan-lawannya juga sangat tangguh. Kerbau-kerbau itu terlatih, minum jamu air gula hingga diperkuat mantra-mantra. Ada tim Miras Rungan, tim Pelor, Bongkar Matano, Laskar Samba, Pelangi Jingga, Pesona Timur, dan Madu Sakti.
ADVERTISEMENT
“Pemiliknya benar-benar menghitung hari untuk ikut perlombaan kali ini. Semua harus sesuai dengan keyakinan dan petuah tetua. Datang kesini pun jam nya ditentukan,” aku seorang warga.
Maklumlah, seri kedua 'Saka Buffalo Race' ini akan menentukan final round yang dilaksanakan pada kisaran September mendatang. Babak penyisihan tersebut bagaikan audisi kondang pencarian bakat Tanah Air saja. Hampir seribu orang memincingkan mata sambil duduk di atas pematang sawah yang masih basah.
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
Sebagaimana dalam balapan mobil seri Formula yang terdiri F3, F2 dan F1, demikian juga dalam karapan kerbau di Sumbawa. Seri paling rendah diikuti oleh kerbau yang masih memiliki gigi susu, di atasnya kerbau yang lebih dewasa alias sebagian giginya sudah lepas. Adapun yang 'special engine' atau setara Formula 1 adalah kerbau-kerbau bergigi dewasa. Mereka punya kecepatan dan kekuatan yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Pertarungannya sendiri berupa sepasang kerbau dengan joki berlari sekencang-kencangnya dengan kisaran jarak 500 meter. Joki harus 'mengendarai' kerbaunya mencapai finish dengan menabrak tonggal elastis yang sudah ditentukan, atau disebut saka. Di sini, selain dibutuhkan kecepatan juga diperlukan ketepatan. Sang joki harus mahir mengemudikan dua kerbaunya menuju sasaran.
Memang tidak mudah. Dari 10 pasangan yang bertanding, hanya kurang dari separuh yang bisa menyentuh finish dengan benar. Selebihnya kerbau-kerbau itu lari melenceng ke kanan atau ke kiri. Para joki tampak keki dengan melecut berkali-kali badan sang kerbau bila gagal menuju sasaran.
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
Menurut Sekda Kabupaten Sumbawa, H. Muhamad Rasyidi, kerbau memiliki arti penting di masyarakat setempat. Penjualan delapan ekor kerbau sudah cukup untuk naik haji. Sedangkan sepasang kerbau pemenang karapan tingkat kabupaten, dipastikan harganya melambung dan bisa memberangkatkan beberapa orang ke Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
“Jadi lomba balapan kerbau ini merupakan sebuah upaya melestarikan budaya beternak di kalangan petani. Selain hobi, bisa berguna untuk membajak sawah, juga nilai ekonomisnya tinggi,” ujar Rasyidi.
Kini Pemerintah Daerah Sumbawa ingin menjadikan karapan kerbau sebagai daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, Rasyidi merasa senang dengan kehadiran sembilan diplomat senior dari sembilan negara bersama 25 diplomat senior Kementerian Luar Negeri dalam pertandingan hari itu.
Bahkan, tanpa sungkan seorang Diplomat Australia bernama Daniel ikut 'bertarung'. Walau tidak mencapai sasaran, namun para penonton tampak senang dan memberikan standing applause. Daniel mendapatkan hadiah hiburan berupa selembar handuk.
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Karapan Kerbau di Sumbawa. (Foto: dok. M. Aji Surya)
Pertandingan balapan kerbau hari itu sungguh meriah. Hadiahnya berupa tikar dan rice cooker. Namun, seri terakhir 'F1' a la Sumbawa ini akan sangat heboh karena juara satu dianugerahi uang Rp 5 juta, juara dua Rp 4 juta, dan terakhir Rp 3 juta.
ADVERTISEMENT
Memiliki kerbau yang menang balapan adalah kebanggaan yang tak ternilai. Apalagi kemudian mengantarkan sang pemilik ke tanah suci menunaikan rukun Islam ke-5. Sesuatu banget, kata Syahrini.
Laporan : M. Aji Surya