Ketika Umat Kristen Asiria Terguncang Akibat Penikaman Pendeta di Sydney

16 April 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas keamanan berjaga di luar gereja Ortodoks Asiria di Sydney, Australia, Senin, (15/4/2024) Foto: Mark Baker/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Petugas keamanan berjaga di luar gereja Ortodoks Asiria di Sydney, Australia, Senin, (15/4/2024) Foto: Mark Baker/AP Photo
ADVERTISEMENT
Penikaman terhadap seorang pendeta terkemuka telah mengguncang warga Kristen Asiria di Australia.
ADVERTISEMENT
Dalam kebaktian gereja yang disiarkan langsung pada Senin (15/4), seorang tersangka berusia 16 tahun menusuk Pendeta Mar Mari Emmanuel saat ia tengah memberikan khotbah di Sydney.
Tersangka dilumpuhkan dengan cepat dan tidak ada korban yang terluka parah. Kejadian tersebut memicu kerusuhan yang berlangsung berjam-jam di luar gereja.
“Bagi anggota komunitas yang melarikan diri dari negara-negara yang dilanda perang, menyaksikan hal seperti itu adalah sebuah hal yang memicu, dan membawa kembali kenangan yang telah mereka coba sembunyikan dan tidak ingin mereka ingat,” kata anggota dewan di Dewan Nasional Asiria, Ramsin Edward, seperti dikutip AFP.
Sejak serangan itu, Edward telah berbicara kepada para jemaat dan masyarakat. Ia mencoba memahami dan meredakan kemarahan jemaah yang merusak rumah dan mobil polisi.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang khawatir dan bergegas menuju Gereja Christ The Good Shepherd.
Sebuah mobil Polisi terlihat dirusak di luar gereja tempat seorang uskup dan pengunjung gereja dilaporkan ditikam di Sydney Australia, Senin, (15/4/2024) Foto: Mark Baker/AP Photo
Sejak tragedi itu, para pemimpin agama telah menemui penegak hukum. Mereka mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk tenang dan memastikan tidak ada kekerasan tambahan setelahnya.
Namun, Edward mengatakan beberapa orang terlalu takut untuk kembali.
“Masyarakat tidak perlu takut untuk pergi ke gereja,” tambahnya.
Seorang warga bercerita, ketika penikaman terjadi, dia sedang menonton siaran langsung kebaktian itu bersama putrinya.
“Kami tidak tahu mengapa pemuda itu melakukan penikaman. Dia datang ke rumah Tuhan untuk membunuhnya dan dia tidak boleh melakukannya,” kata warga itu.
Dia mengaku ketakutan saat helikopter berada di atas kepala pada Senin (15/4) malam. Dia menyaksikan langsung orang-orang melempari proyektil dan memecahkan jendela.
ADVERTISEMENT
Warga itu menggambarkan sang pendeta sebagai pria baik dan menyambut semua orang.
"Saya jarang datang ke gereja karena bayinya, tapi saya melihat dia mengajar orang-orang di Facebook dan menonton semua yang dia katakan. Saya merasa kasihan padanya," lanjutnya.