Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Ketua DPD soal Retreat Kepala Daerah: Memastikan Program Pusat-Daerah Berjalan
14 Januari 2025 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Bachtiar Najamudin menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menggelar retreat bagi kepala daerah terpilih.
ADVERTISEMENT
Dia menilai, retreat ini penting untuk membangun semangat nasionalisme serta patriotisme kepala daerah terpilih menjadi lebih kuat.
“Ini retreat kalau saya, saya pribadi saya merasa sesuatu yang baru dan patut untuk diapresiasi bahkan didukung. (Karena) membangun semangat nasionalisme, membuat patriotisme kepala daerah terpilih menjadi lebih kuat, lebih tinggi,” kata Sultan kepada wartawan, di Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).
Sultan melanjutkan, retreat ini juga dapat digunakan sebagai wadah menyatukan kepala daerah guna memastikan visi dan misi pemerintah daerah sejalan dengan pusat.
“Kemudian, menyatukan kepala daerah, memastikan visi misi atau program dari pusat ke daerah itu juga berjalan dengan baik,” tuturnya.
Menurutnya, tidak perlu anggaran besar untuk proses retreat kepala daerah. Sebab yang terpenting adalah semangat untuk membangun Indonesia bersama-sama.
ADVERTISEMENT
“Memang mengadakan retreat selevel kepala daerah itu harus memakan anggaran yang tinggi? Tidak juga. Yang penting semangatnya itu bahwa ayo kita mulai era baru sekarang dengan semangat membangun bangsa,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, menyebut rencana retreat yang digagas Prabowo bertujuan untuk membangun kekompakan.
“Biar kompak, biar paham arah pembangunan negara. Terus apa yang menjadi prioritas-prioritas Presiden,” ujarnya di Kemenkomdigi, Jakarta Pusat pada Senin (13/1).
Nantinya, kegiatan itu akan diurus oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan melibatkan pihak Istana.
Kegiatan ini juga pernah diadakan oleh presiden Prabowo Subianto bersama jajaran kabinetnya. Saat itu, ia memboyong menteri, wakil menteri, kepala badan, utusan khusus, hingga penasihat presiden ke Akmil Magelang.
ADVERTISEMENT