Ketua DPR Minta Elemen Bangsa Tahan Diri Sikapi Penghitungan Suara

9 Mei 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Bambang Soesatyo. Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Bambang Soesatyo. Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk bisa menahan diri serta mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menyikapi proses penghitungan suara hasil Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019 lalu yang sedang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
ADVERTISEMENT
“Sikap yang paling bijak adalah menunggu hasil penghitungan manual atau real count yang dilakukan oleh KPU secara berjenjang mulai dari TPS, PPK, KPUD Kabupaten/Kota, KPUD Propinsi sampai penghitungan secara nasional di KPU,” imbaunya dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2018-2019, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Bamsoet menegaskan jika kelak dalam proses penghitungan suara tersebut terdapat pihak-pihak yang merasa keberatan atau dirugikan hendaknya ditempuh prosedur dan jalur yang disediakan oleh Undang-Undang dan Konstitusi Negara, bukan dengan cara yang bertentangan dengan Konstitusi.
“Pada saatnya nanti DPR perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan Pemilu serentak. Berbagai pandangan masyarakat yang mengingingkan pemilu mendatang dilaksanakan secara terpisah serta mengkaji kembali sistem Pemilu yang lebih sesuai,” imbuh politisi Partai Golkar itu.
ADVERTISEMENT
Sebagai wujud tanggung jawab dalam menciptakan keterbukaan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, DPR RI telah berinisiatif mengundang anggota parlemen negara-negara sahabat sekaligus organisasi internasional yang menjalin kerja sama dengan DPR untuk menyaksikan secara langsung penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
Adapun delegasi menyaksikan langsung penyelengaraan pemilu serentak yaitu dari Parlemen Turki, Malaysia, Pakistan. Serta tiga organisasi internasional, yaitu Organisasi Konferensi Islam (OKI), Westminster Foudation for Democracy (WFD), dan Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC).
“Mereka semua memberikan apresiasi kepada Indonesia atas penyelenggaraan pemilu yang damai serta berlangsung secara terbuka dan demokratis,” pungkas politisi dapil Jawa Tengah VII itu