Ketua DPR Minta Puteri Indonesia 2019 Jadi Duta Pancasila

10 Maret 2019 9:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Grand Final Puteri Indonesia 2019 Foto: dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Grand Final Puteri Indonesia 2019 Foto: dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo meminta Puteri Indonesia 2019 terpilih, Frederika Alexis Cull untuk menjadi Duta Pancasila di berbagai belahan dunia. Bambang menilai spirit pancasila yang digali dari jati diri bangsa Indonesia oleh Presiden Sukarno, terbukti mampu mengharmoniskan 300 kelompok etnik dengan 1.340 suku bangsa dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. .
ADVERTISEMENT
"Banyak negara dunia yang heran kenapa Indonesia yang wilayahnya begitu luas dan penduduknya beraneka ragam, namun sampai hari ini masih tegak berdiri. Tidak ada perpecahan, permusuhan, apalagi perang saudara sebagaimana yang terjadi di berbagai negara besar lainnya. Jawabannya adalah karena kita punya Pancasila," kata Bambang usai menjadi juri di acara Grand Final Puteri Indonesia 2019, Jumat (8/3).
Salah satu juri di Grand Final Puteri Indonesia 2019 ini memuji kualitas seluruh finalis. Dibalik kecantikannya, mereka juga punya kecerdasan dan perilaku yang menawan. Kehadiran 39 finalis dari 34 provinsi di Indonesia ini semakin menguatkan peran perempuan di berbagai bidang kehidupan.
"Para finalis sudah memberikan yang terbaik. Mereka adalah pemenang bukan hanya bagi diri pribadi, keluarga, daerah maupun pendukungnya. Mereka telah menjadi pemenang bagi perempuan Indonesia," terang Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bambang juga menyebut para finalis punya pengaruh besar untuk ‘membumikan’ Pancasila lantaran suaranya didengar banyak orang. Karenanya, dia mengimbau Puteri Indonesia harus menempatkan pancasila di relung hati paling dalam guna menumbuhkan rasa nasionalisme.
"Pancasila bukan sekadar mantra, melainkan spirit hidup yang menghargai perbedaan dalam bingkai persaudaraan. Sebagaimana Tuhan menciptakan manusia yang pada hakikatnya berbeda-beda bukanlah untuk membenci atau menyebar benih permusuhan, melainkan untuk saling mengenal satu sama lain," ujar Bambang.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan kepada para finalis, pergaulan internasional yang akan mereka hadapi harus dibentengi dengan jiwa nasionalisme. Namun Bambang berpesan untuk memanfaatkan berbagai kesempatan di dunia internasional tersebut untuk mengenalkan Indonesia.
"Jadikan nasionalisme bukan hanya jargon di mulut, melainkan ditunjukan dalam sikap keseharian. Cintai negeri ini secara tulus, karena saat orang lain melihat kalian, mereka sedang melihat Indonesia. Karena itu, jadilah cermin yang baik bagi Indonesia," lanjut Bambang.
Finalis asal DKI Jakarta I, Frederika Alexis Cull (tengah) terpilih sebagai Puteri Indonesia 2019 pada gelaran Puteri Indonesia di JCC, Jakarta, Jumat (8/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Acara Grand Final Puteri Indonesia 2019 berlangsung cukup meriah dan mendebarkan saat pengumuman pemenang. Frederika Alexis Cull akhirnya keluar sebagai pemenang dan resmi dinobatkan menjadi Puteri Indonesia 2019. Puteri Indonesia dari DKI Jakarta 1 ini akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2019 yang akan di Seoul, Korea Selatan (Korsel).
ADVERTISEMENT
Wanita kelahiran Jakarta 5 Oktober 1999 ini sejak belia sudah menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan sosial. Sejak sekolah di British School, Frederika bersama-rekannya merintis sebuah aksi sosial bernama Sekolah Biasa yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Sementara itu, runner-up pertama Puteri Indonesia 2019, Jolene Marie Cholock Rotinsulu dari Sulawesi Utara, akan mewakili Indonesia di ajang Miss Internasional 2019. Menyusul Jolene, runner-up kedua Puteri Indonesia 2019, Jessica Fitriana Martasari dari Jawa Barat akan bersaing di ajang Supranational 2019.
Dalam acara tersebut juga ada anugerah Miss Persahabatan 2019 yang dinobatkan Diah Ayu Lestari dari DKI Jakarta 3.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan DPR RI.