Ketua DPRD DKI: Bohong Jakarta Tak Banjir, tapi Paling Tidak Diminimalisir

2 November 2021 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membersihkan endapan lumpur sisa banjir di Cipinang Melayu, Jakarta, Selasa (2/11/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membersihkan endapan lumpur sisa banjir di Cipinang Melayu, Jakarta, Selasa (2/11/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Banjir di Jakarta masih terus terjadi, apalagi di masa penghujung musim hujan akhir tahun, beberapa wilayah yang sudah langganan terdampak banjir harus lebih waspada.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan bukan perkara mudah membuat Jakarta tak banjir. Tapi, paling tidak dampaknya bisa terus diminalisir.
“Kalau Jakarta tidak banjir itu bohong, tapi diminimalis banjir pasti bisa, tapi dengan cara gimana nih biar fokus kerjaannya, jangan semua sama rata,” ujar Prasetyo kepada wartawan, Selasa (2/11).
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membersihkan endapan lumpur sisa banjir di Cipinang Melayu, Jakarta, Selasa (2/11/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Prasetyo mengimbau ke Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan sodetan di kali ciliwung hingga kanal banjir timur (KBT) untuk meminimalisir terjadinya banjir di Jakarta.
“Saya juga menyarankan Kepada Dinas Sumber Daya Air kan sodetan-sodetan ini banyak juga yang belum tersodet, kayak di banjir kanal timur, di arah manggarai sana itu kan harus ada sodetan yang sudah direncanakan dari era pemerintahan sebelumnya, tapi kan sampai hari ini gak pernah eksekusi. kampung pulo kalo enggak salah,” ungkapnya.
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Untuk itu, Prasetyo mengungkapkan bahwa program normalisasi air di daerah rawan banjir harus lebih dimaksimalkan, seperti di wilayah Kampung Pulo yang setiap tahun diprediksi terdampak banjir.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau sudah terjadi seperti Kampung Pulo itu harus dilakukan normalisasi, dibesarkan lagi, airnya biar lancar, shuttle jalan lagi, karena kalau enggak begitu, enggak terjadi seperti itu, ya begini terus,” pungkasnya.