news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketua Komisi I DPR: RI Tak Akan dan Tak Mungkin Buka Hubungan dengan Israel

15 Desember 2020 17:25 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meutya Hafid bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas beberapa tahun lalu. Foto: Dok. Meutya Hafid
zoom-in-whitePerbesar
Meutya Hafid bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas beberapa tahun lalu. Foto: Dok. Meutya Hafid
ADVERTISEMENT
Isu Indonesia akan membuka hubungan bilateral dengan Israel belakangan mengemuka. Namun, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz menegaskan hal ini tidak akan mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
Apalagi, jika Israel masih terus menjajah Palestina. Meutya memastikan, Indonesia masih konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Indonesia belum mengubah Pembukaan UUD 1945 yang menyebut penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Meutya dalam keterangan yang diterima kumparan, Selasa (15/12).
"Maka Indonesia tidak akan dan tidak mungkin membuka hubungan dengan Israel," tambahnya.
Politikus Golkar ini juga menilai bahwa isu yang beredar di luar kemungkinan diangkat oleh media-media pro-Israel. Menurut dia, hal itu bertujuan melemahkan dukungan pemerintah Indonesia bagi kemerdekaan Palestina.
Meutya pun menyebut DPR tidak akan mungkin setuju jika pemerintah mengusulkan adanya pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel.
"Kami pun tidak mungkin tidak sepakat dengan Kemlu RI yang menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah kontak dengan Israel dan kami meyakini hal tersebut," ujarnya.
Kerusuhan Tentara Israel dengan warga Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Minggu (11/8). Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
"Juni lalu, Indonesia telah mengangkat isu Palestina dan pelanggaran Israel pada rapat tingkat menteri di Dewan Keamanan PBB, dan ini bentuk konsistensi kita," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Meutya mengatakan Indonesia tidak akan terpengaruh dengan sikap negara-negara lain yang sudah menormalisasi hubungan dengan Israel. Ia kembali memastikan, Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Indonesia sudah mempunyai sikap yang jelas sejak 1945, kita menerapkan politik bebas aktif yang berarti Indonesia akan terus aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel," ujarnya.
"Tidak ada keraguan dalam dukungan Indonesia bagi rakyat Palestina," pungkasnya.