Ketua Komisi III DPR Habiburokhman Posting Untung Ada Polisi, Ada Apa?

Ketua Komisi III DPR Habiburokhman memasukkan kertas suara saat voting pemilihan dan penetapan calon pimpinan (Capim) KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mendapat sorotan dari masyarakat. Pemicunya, karena ia memposting video dengan judul untung ada polisi.

Habiburokhman memposting video itu di beberapa akun media sosialnya mulai dari Instagram hingga X.

Habiburokhman menulis dukungannya terhadap Polri.

"Untung ada polisi! 👮‍♂️✨ Dari menjaga ketertiban hingga melampaui panggilan tugas, mereka selalu hadir di saat-saat sulit. Terima kasih untuk dedikasi dan pengorbananmu! 🙌🇮🇩✨," tulis Habiburokhman dikutip Senin (24/2).

Selain itu, video dukungan dari Habiburokhman diposting ulang oleh akun Divisi Humas Polri di media sosial. Namun, postingan itu mendapat sorotan masyarakat.

Mereka bertanya-tanya mengapa Habiburokhman tiba-tiba menyatakan dukungan terhadap Polri.

Terlebih, Polri belakangan sedang menuai sorotan karena polemik dengan Band Sukatani.

Penjelasan Habiburokhman

Politikus Gerindra ini memberikan penjelasan mengapa dirinya memposting dukungan terhadap Polri.

"Saya hanya menyampaikan hak konstitusional saya untuk berekspresi," kata Habiburokhman kepada wartawan.

Waketum Gerindra ini menegaskan, narasi dan pernyataan yang ia sampaikan adalah murni dari yang ia lihat terhadap Polri. Sebagai mitra kerja Polri di Komisi III, Habiburokhman menegaskan tidak ada larangan untuk mengkritik Polri.

"Narasi tersebut berdasarkan apa yang saya lihat sendiri selama saya di Komisi III," kata Habiburokhman.

Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock

Lebih jauh, legislator dari Jakarta Timur ini menilai, memang benar masih ada oknum polisi yang sering melanggar hukum. Meski begitu ia mengingatkan agar masyarakat tidak menghakimi Polri dengan membabi buta.

"Saya sendiri sering menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) jika ada oknum yang melanggar. Tapi jangan juga kita membabi buta dan menggeneralisir kesalahan segelintir oknum," tutur dia.