Ketua Komisi X DPR Usul Konser Musik hingga Teater Dibuka Bertahap

2 Maret 2021 10:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi X DPR F-PKB Syaiful Huda. Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi X DPR F-PKB Syaiful Huda. Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Hari ini genap satu tahun virus corona berada di Indonesia. Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menuturkan setelah satu tahun berselang, kasus corona mulai dapat dikendalikan, salah satunya karena program vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, antusiasme vaksinasi corona tinggi dan berdampak terhadap penurunan kasus aktif. Karena itu, menurut Huda, situasi ini dapat menjadi momentum bangkitnya industri kreatif. Politikus PKB ini ingin pertunjukan musik, teater hingga kesenian tradisional mulai dibuka bertahap.
"Kami mendukung kembali bergeraknya industri kreatif di tanah air seiring tingginya antusiasme vaksinasi COVID-19 dan terus menurunnya kasus aktif dalam beberapa minggu terakhir," kata Huda, Selasa (2/3).
"Seni pertunjukan saya rasa layak dipertimbangkan untuk kembali dibuka secara bertahap baik itu konser musik, pertunjukan teater, maupun kesenian tradisional,” lanjut dia.
Huda menuturkan pelarangan untuk pagelaran kegiatan seni budaya karena pandemi COVID-19 sudah berlangsung setahun. Kondisi ini, kata dia, berdampak besar bagi para pelaku seni pertunjukan termasuk para musisi, aktor, hingga kru pertunjukan.
Ilustrasi menonton konser festival musik. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mereka yang biasa menggantungkan hidup dari seni pertunjukan, kehilangan sumber mata pencarian utamanya.
ADVERTISEMENT
“Pelarangan pagelaran seni budaya selama pandemi berdampak sangat besar bagi para pelakunya. Tidak hanya dari sisi ekonomi, pelarangan ini juga berdampak pada penurunan daya kreativitas karena minimnya ruang ekspresi,” ujarnya.
Politikus PKB itu pun menyebut terdapat beberapa indikator penanganan COVID-19 menunjukkan tanda-tanda menggembirakan. Secara global, menurut dia, beberapa hari ini terjadi penurunan kasus aktif.
Di Indonesia, lanjut Huda, target vaksinasi gelombang I untuk para tenaga kesehatan relatif sukses. Vaksinasi gelombang II bagi pelayan publik, lansia, jurnalis, hingga pedagang besar juga berjalan lancar.
“Oleh karena itu sudah saatnya kita memikirkan bagaimana sektor industri kreatif kembali berjalan dengan menimbang opsi pembukaan konser musik dan seni pertunjukkan lain secara bertahap,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Huda mengatakan meski dibuka, namun dalam pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Protokol ini harus dipikirkan bersama dengan para pelaku industri.
Ilustrasi pertunjukan teater. Foto: Pixabay
"Kami sudah berkomunikasi dengan para pelaku industri kreatif ini salah satunya dengan asosiasi promotor musik Indonesia. Mereka bersedia duduk bersama untuk merumuskan bagaimana konser bisa digelar di satu sisi dan tetap aman dan sehat di sisi lain. Jadi sudah saatnya pemerintah mengajak mereka untuk duduk bersama,” katanya.
“Sebelum pandemi seni pertunjukkan di Indonesia mempunyai agenda rutin yang menjadi perhatian dunia seperti pagelaran Festival Java Jazz, Prambanan Jazz, hingga Synchronize Fest. Relasi antara promotor, musisi, dan pihak sponsor juga terjalin dengan baik. Ekosistem ini harus tetap dijaga salah satunya dengan pemberian izin pagelaran dari pemerintah,” imbuh Huda.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah memprioritaskan pemberian vaksinasi bagi pelaku seni pertunjukan. Para musisi, aktor, komedian, hingga pelaku seni tradisional. Sebab, mereka adalah salah satu pendorong roda ekonomi di tanah air.
“Kami berharap para pelaku industri kreatif juga mendapatkan prioritas vaksinasi sehingga ruang kreasi di Indonesia kembali semarak,” pungkasnya.