Ketua KPK Tanya Kasatgas Kenapa Harun Masiku Belum Ditangkap

Ketua KPK Nawawi Pomolango di Konferensi Pers Kinerja 2023 dan Arah Kebijakan 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (16/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango, bicara terkait Harun Masiku yang saat ini masih menjadi buronan. Telah 4 tahun keberadaan Harun belum menemukan titik terang.

"Kita terus bekerja gitu, kita terus bekerja, tanpa mencari tahu apakah Harun Masiku ini telah pergi atau belum, kita masih terus bekerja," kata Nawawi saat Konferensi Pers Kinerja KPK 2023 dan Arah Kebijakan 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Nawawi mengaku mendapat desakan dari berbagai pihak termasuk ICW untuk segera menangkap Harun Masiku. Dari hasil konfirmasinya ke Kasatgas KPK, Nawawi menyebut, tim masih bekerja mencari keberadaan Harun.

"Kemarin ketika saya membaca ada semacam itu yang dituntut teman-teman dari ICW, saya langsung kepada, mohon maaf Pak Direktur Sidik, Pak Deputi Penindakan, saya malah langsung kepada Kasatgasnya," terangnya.

Poster bergambar Harun Masiku ditempel saat peserta aksi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi teatrikal di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

"Saya tanyakan, itu sudah sejauh mana pekerjaanmu, dia bilang masih mohon waktu, kami masih mencari, Pak. Itu barangkali yang ingin saya sampaikan, kami masih terus mencari," pungkas Nawawi.

Sebelumnya, Dewan Pengawas (Dewas) KPK mendorong pimpinan KPK untuk segera menangkap buronan Harun Masiku.

"Dewas dalam rapat koordinasi pengawasan, beberapa kali telah menanyakan kepada pimpinan KPK tentang update kemajuan terhadap penangkapan Harun Masiku," kata Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, dalam Konferensi Pers Kinerja 2023 Dewas KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

Harun Masiku, eks Caleg PDIP, merupakan buronan legendaris KPK. Dia sudah masuk daftar buruan sejak Januari 2020. Dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 9 Januari 2020. Hingga 4 tahun, Harun Masiku belum tertangkap.

Dalam kasusnya, ia diduga menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta.