Ketua KPU Georgia Dilempar Tinta usai Partai Pro-Rusia Menang Pemilu

18 November 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang perwakilan oposisi melemparkan cat hitam ke arah Giorgi Kalandarishvili. Foto: AP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perwakilan oposisi melemparkan cat hitam ke arah Giorgi Kalandarishvili. Foto: AP
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Georgia dilempar tinta pada Sabtu (16/11). Insiden itu terjadi saat Giorgi Kalandarishvili mengesahkan kemenangan partai penguasa pemerintah pada pemilu.
ADVERTISEMENT
Pelaku pelemparan tinta adalah anggota partai oposisi Gerakan Nasional Persatuan (UNM), David Kirtadze. Tindakannya itu membuat mata Kalandarishvili terluka.
Aksi pelemparan tinta berlangsung saat di luar gedung KPU ratusan pendukung oposisi menggelar demo terkait hasil pemilu.
Terkait insiden itu, Kementerian Dalam Negeri Georgia langsung menggelar penyelidikan. Belum diungkap secara pasti motif di balik aksi Kirtadze melempar tinta ke arah Ketua KPU, demikian dikutip dari The Guardian.
Sementara itu, meski mengalami cedera mata Kalandarishvili tetap mengesahkan kemenangan Partai Mimpi (Dream Party) sebagai pemenang pemilu akhir Oktober lalu. Partai Mimpi dikenal atas sikap pro-Rusia.
Partai Mimpi merebut 53.9 persen suara pada pemilu. Suara itu sama dengan 89 kursi dari 150 kursi diperebutkan di parlemen Georgia.
ADVERTISEMENT

Barat vs Rusia

Pemilu 26 Oktober di Georgia menjadi perhatian akibat keterlibatan partai pro-Barat melawan pro-Rusia. Kekalahan Partai Gerakan Persatuan Nasional membuat Amerika Serikat dan Inggris bereaksi negatif.
Mereka menduga ada kecurangan pada pemilu. Kemudian AS dan Inggris menuntut dilakukan investigasi independen.
Presiden Georgia Salome Zourabichvili turut beraksi keras atas kemenangan partai pro-Rusia. Dia menyatakan pemilu Georgia tidak sah karena adanya intervensi Rusia.
bahkan bergabung dengan oposisi demi menyerukan digelarnya pemilu ulang. Dia bahkan mengancam tidak akan meneken dekrit pembentukan pemerintahan baru.
Rusia pekan lalu angkat bicara atas dugaan intervensi pemilu di Georgia. Negeri Beruang Merah membantah semua tuduhan itu.
Saat bersamaan PM Georgia Irakli Kobakhidze menegaskan pemilu digelar dengan bebas dan adil. Kobakhidze siap menggelar sidang paripurna demi membahas pemerintahan baru meski ada penolakan dari Presiden Zourabichvili.
ADVERTISEMENT