Ketua Migrant Care Anis Hidayah Terpapar Corona, Rasakan Nyeri di Sekujur Tubuh

22 Februari 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Migrant Care, Anis Hidayah. Foto: Migrant Care
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Migrant Care, Anis Hidayah. Foto: Migrant Care
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak awal virus corona menyebar, gejala yang dirasakan oleh setiap kelompok usia memang berbeda-beda. Salah satu gejala yang dirasakan pasien adalah timbulnya rasa nyeri dan linu pada tulang dan bagian tubuh.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama dirasakan oleh pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Migrant Care, Anis Hidayah (45). Ia terkonfirmasi positif corona pada awal Februari 2022. Sampai hari ini, Selasa (22/2) ia belum dinyatakan negatif.
"Kamis sore (10/2) saya merasa badan meriang, seperti flu. Masih sempat berkebun bersama suami, angin semilir sudah membuat badan saya merinding," ungkap Anis dikonfirmasi kumparan.
Sang suami sempat mencarikan obat seperti pereda flu, pusing hingga demam. Namun semakin malam, ia merasakan demam dan nyeri sekujur tubuhnya. Ngilu nyeri itu paling terasa di pinggang, kaki dan sendi-sendi.
“Saya seperti tidak bisa menahan rasa ngilu karena makin hebat,” imbuhnya.
Pukul 12 malam, sang suami memutuskan untuk merebus air panas di botol dan menempelkannya ke badan untuk meredakan rasa nyeri. Namun, kompres botol panas saja tidak cukup.
ADVERTISEMENT
Pukul 2 dini hari, ngilu semakin hebat di pinggang dan kedua betis. Melihat anggota keluarga di rumah sudah tertidur, Anis pun bersusah payah berdiri untuk melakukan beragam gerakan untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.
Namun yang terjadi ia bahkan tidak dapat berdiri tegak. Ia berjalan sambil membungkuk sembari menahan nyeri di sekujur tubuh.
“Saya oleskan fresh care masih tidak berkurang sama sekali, saya buat tidur, ngilunya tidak tertahankan. Bantal saya sudah basah dengan air mata karena menahan sakit,” tuturnya.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Serangan ngilu dini hari itu membuatnya merasakan beban berat berton-ton. Usai mencoba beragam cara menghilangkan rasa nyeri namun gagal, ia kembali terkapar dengan merintih kesakitan.
Sang suami yang terbangun saat pukul 5 pagi tampak panik melihat Anis kesakitan. Sementara Anis semakin merasakan sakit hingga berteriak.
ADVERTISEMENT
Akhirnya sang suami berkonsultasi dengan puskesmas dan satgas setempat di Depok, tempat mereka tinggal. Stok obat-obatan bertambah dengan sejumlah pereda nyeri.
Di hari itu test antigen pertama menunjukkan bahwa Anis masih negatif corona. Namun anehnya gejala yang ia rasakan seperti ngilu di sekujur tubuhnya tidak kunjung hilang.
Anis pun tetap memilih melakukan isolasi mandiri, selang dua hari kemudian tes COVID-19 kedua menunjukkan hasil positif terpapar corona. Ia tidak bisa memastikan varian apa yang menyerangnya saat ini.
“Benar dugaan saya, setelah tes lagi hasilnya positif COVID-19. Akhirnya tamu yang tidak pernah diundang oleh siapa pun itu datang setelah kami bergelut cukup terjal melawan,” ungkapnya.
Setelah 5 hari isolasi dan mengkonsumsi obat-obatan, Anis mengaku kondisinya semakin membaik. Namun sampai Selasa (22/2) hasil test PCR COVID-19 masih reaktif corona.
ADVERTISEMENT
Sebagai pembicara dan juga peneliti, ia biasa banyak melakukan sejumlah pertemuan virtual. Namun selama isolasi mandiri, Anis mengaku hanya mampu menyempatkan untuk melakukan satu pertemuan atau kegiatan virtual saja.
“Saya aktif di beberapa zoom, tapi sehari hanya bisa satu. Penting juga untuk tetap aktif, tapi harus membatasi, jangan sampai kecapekan,” tandasnya.