Ketua MPR: 3,3 Juta Orang Indonesia Terpapar Narkoba, Paling Muda Usia 10 Tahun

25 November 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI Ahmad Muzani baru saja bertemu dengan Kepala BNN, Marthinus Hukom. Usai pertemuan itu, ia mengatakan saat ini penggunaan narkoba di Indonesia dalam keadaan yang memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
“Narkoba di Indonesia sudah pada tingkat yang harus dilakukan secara intensif dan masif, karena ada 3,33 juta orang Indonesia yang terpapar narkoba,” kata Muzani usai pertemuan dengan Kepala BNN Marthinus Hukom di ruang pimpinan MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/11).
Muzani mengatakan usia pengguna narkoba ini variatif mulai dari anak kecil berusia 10 tahun hingga 60 tahun.
“Usianya dari 10 tahun sampai 60 tahun sangat variatif dan usia produktif rata-rata,” katanya.
Muzani mengatakan, akan membawa isu darurat narkoba ini saat pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Ya nanti kami akan bawa dalam rapat pimpinan MPR dengan para pimpinan MPR lainnya, para wakil ketua MPR pada kesempatan akhir masa sidang,” kata Muzani.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi barang bukti narkoba. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
“Kemudian kami akan sampaikan ini juga kepada Bapak Presiden, mungkin pada kesempatan kami bertemu dengan beliau,” tutur politisi Gerindra itu.
Di lokasi yang sama, Kepala BNN Marthinus Hukom mengusulkan agar penindakan narkoba di Indonesia bisa dibantu oleh intelijen.
Karena ia menyadari bahwa jaringan narkoba begitu terselubung dan luas.
“Kami akhirnya harus menghadap kepada Ketua MPR untuk mendapat dukungan bahwa ada kelemahan-kelemahan kita yaitu kelemahan di bidang intelijen khususnya untuk narkoba,” kata Marthinus.
“Kita ketahui bahwa yang kita hadapi hari ini adalah jejaring organisasi internasional,” lanjutnya.
Marthinus mengatakan, Prabowo juga sudah menyadari kondisi ini dan memerintahkan intelijen untuk ikut bertindak memberantas narkoba.
“Bapak Presiden kita sudah menyadari itu bahkan beliau memerintahkan untuk melakukan pengejaran penangkapan pemberantasan terhadap narkoba ini, dengan menguatkan kemampuan intelijen,” tuturnya.
ADVERTISEMENT