Ketua MPR Prihatin dengan Video Perempuan Bugil di Jakarta Barat

5 Juni 2017 16:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Zulkifli Hasan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Zulkifli Hasan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebuah video berisi perempuan bugil yang sedang berbelanja di Apotek Roxy, kawasan Tamansari, Jakarta Barat, beredar di dunia maya dan sempat menuai kontroversi. Insiden ini juga mendapatkan tanggapan dari Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Ia mengaku prihatin dengan kejadian ini karena tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Astaghfirullah. Inilah Indonesia, negara Pancasila. Nilai-nilai luhur mulai ditinggalkan. LGBT kalau dilarang malah nuntut melanggar HAM, saya diadukan dulu. Anak mulai membawa ibunya ke pengadilan. Wanita cantik berbugil ria di Jakarta Barat dianggap itu biasa. Kalau diprotes nanti kita dibilang melanggar HAM. Saya prihatin betul-betul," ujar Zulkifli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6).
Menurutnya, bulan suci Ramadhan harus dimanfaatkan untuk menjaga persatuan dan menumbuhkan demokrasi. Tapi, demokrasi, kata dia, jangan ditafsirkan menjadi sesuatu yang pada akhirnya malah menyalahi norma yang berlaku.
"Sehingga demokrasi ini berhasil melahirkan kesejahteraan bersama. Masak melahirkan permusuhan, melahirkan silang sengketa, melahirkan kesenjangan, melahirkan wanita bugil di lapangan itu, melahirkan pesta gay. Jangan gitu dong. Ini yang harus kita bicarakan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Zulkifli juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi meributkan soal suku dan agama. Menurutnya, sebagai keluarga besar bangsa Indonesia, seharusnya masyarakat tidak saling menyakiti.
"Sekarang kita bahas itu bagaimana Pancasila senasib sepenanggungan. Kok antara Jawa dan luar Jawa, Jawanya makmur, luarnya belum. Itu yang kita bahas. Nah, kok masih banyak, kata Pak Presiden, kesenjangan. Seneng kita banyak yang kaya, cuma yang miskin itu diangkat," ujarnya.
Ia mencontohkan, kekayaan alam Indonesia yang dibeli oleh beberapa pihak untuk dijadikan usaha yang kemudian justru merusak lingkungan dan merampas pemasukan warga sekitar. Menurutnya, substansi itulah yang seharusny menjadi perhatian untuk menghasilkan kemakmuran bagi rakyat yang akan membantu proses demokrasi dengan baik.
ADVERTISEMENT