Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ketua MPR Soal OTT Pejabat Daerah: Jabatan Bukan untuk Cari Harta
15 September 2017 15:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyayangkan banyaknya pejabat daerah yang tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Baginya, apa yang dilakukan pejabat negara tersebut tidak sesuai dengan orientasi berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Saya kira saudara-saudara kita memang harus gencar meluruskan kembali apa orientasi kita itu berbangsa bernegara," katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/9).
Menurut Zulkifli, untuk menjadi pejabat seperti anggota DPR, bupati hingga pejabat tertinggi negara pun memiliki tujuan, bukan untuk mencari harta. Namun, harus berdasarkan sumpahnya yang diatur dalam konstitusi termasuk dengan melayani masyarakat.
"Jadi pejabat DPR, jadi Bupati itu bukan jalan mencari kaya, bukan jalan mencari proyek, bukan jalan untuk mencari harta sesuai dengan sumpahnya orang menjadi bupati itu kan taat pada konstitusi, taat pada peraturan artinya tugasnya cuman satu melayani rakyat dan melayani negara sesuai dengan UU," jelasnya.
Tapi, jika para pejabat itu melakukan penyelewengan dan tidak sesuai dengan konstitusi maka para pihak pejabat tersebut jumlahnya akan berkurang karena ditangkap oleh KPK.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau menjadi pimpinan proyek, ingin menjadi pengusaha ya kan ada jurusannya. Kalau tidak tentu akan habis itu lama-lama, bisa habis itu kepala daerah, bisa habis itu walikota dan DPR," ujarnya.
"Oleh karena itu kita masih meluruskan apa cita-cita tujuan kita untuk menjadi DPR atau menjadi penjabat," imbuhnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini