Ketua MUI Kecam Podcast Deddy Corbuzier: Islam Mengutuk LGBT

9 Mei 2022 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cholil Nafis Foto: Instagram @cholilnafis
zoom-in-whitePerbesar
Cholil Nafis Foto: Instagram @cholilnafis
ADVERTISEMENT
Deddy Corbuzier mengundang pasangan gay Ragil dan Fred dalam podcast miliknya. Sebelumnya, Ragil yang sering kali membagikan kehidupan pernikahan gay-nya dengan Fred, pria Jerman, sempat viral di media sosial TikTok.
ADVERTISEMENT
Kini Ragil kembali menjadi perbincangan publik setelah kemunculannya dalam video podcast yang diunggah Deddy dalam kanal Youtube pribadinya.
Video tersebut itu sontak menimbulkan berbagai kritikan dari berbagai pihak. Bukan hanya kritikan untuk Ragil dan Fred, melainkan juga kepada Deddy yang telah mengundangnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyatakan bahwa ia menganggap LGBT adalah suatu ketidaknormalan yang harus diobati bukan ditoleransi. Kritik keras diluncurkan.
“Saya masih menganggap LGBT itu ketidaknormalan yang harus diobati, bukan dibiarkan dengan dalih toleransi. Meskipun itu bawaan lahir, bukan itu kodratnya. Manusia itu yang normal adalah laki berpasangan dengan perempuan, begitu juga sebaliknya,” jelas Cholil dalam akun Twitter pribadinya @cholilnafis, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Cholil juga mengimbau masyarakat muslim untuk tidak ikut menonton dan menyiarkan konten Ragil dan Fred.
“Janganlah kita ikut menyiarkan pasangan LGBT itu,” kata Cholil.
Tentunya penampilan pasangan gay sebagai pembicara dalam suatu podcast yang disebarkan luas di Indonesia menjadi hal sangat sensitif. Sehingga muncul banyak komentar negatif terhadap video tersebut.
Cholil juga menegur Deddy karena telah mengundang pasangan gay Ragil dan Fred. Ia menyatakan bahwa Islam melarang adanya LGBT dan LGBT bukanlah suatu hal yang dapat ditoleransi.
“Yang jelas pasangan itu sudah masuk podcastnya. Saya berharap yang punya podcast itu paham kalau Islam melarang dan mengutuk LGBT. LGBT itu harus diamputasi, bukan ditoleransi,” ungkapnya.