Ketua OSIS Tewas Tersetrum, Disdik Minta Sekolah Pastikan Sarana Prasarana Aman

9 Juli 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolam tempat Fajar Nugroho (18), Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten, tewas tersetrum saat diprank ultah. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kolam tempat Fajar Nugroho (18), Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten, tewas tersetrum saat diprank ultah. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Tengah, Agung Wijayanto, angkat bicara terkait tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho (18). Fajar meninggal dunia tersetrum usai diceburkan ke kolam di sekolahnya oleh teman-temannya untuk merayakan ulang tahun.
ADVERTISEMENT
Agung meminta peristiwa itu tidak terjadi kembali. Kejadian itu menurutnya harus menjadi pelajaran bagi semuanya.
“Kejadian menceburkan korban ke kolam terjadi spontan untuk apresiasi ulang tahun. Itu bentuk euforia saja dari teman-temannya. Di dalam kolam SMA itu ternyata terdapat (kabel) pompa air. Namanya kolam, ada pompa situ," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan koordinasi dengan pihak sekolah, tidak ada unsur-unsur perencanaan dan kesengajaan.
“Yang menurutnya harus menjadi catatan bagi semua pihak, agar ke depan untuk sarana dan prasarana di semua satuan pendidikan harus dipastikan aman dan tidak membahayakan peserta didik,” pungkasnya.

Sekolah Berduka

Pemakaman Fajar Nugroho (18), Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten yang tewas tersetrum saat diprank ulang tahun. Foto: kumparan
Perwakilan sekolah SMAN 1 Cawas, Marini mengungkapkan pihak sekolah merasa kehilangan Fajar serta prihatin dengan kejadian ini.
“Ini di luar kuasa kami. Dan masalah ini sedang ditangani pihak kepolisian. Semoga ke depannya masalah ini jadi pembelajaran besar bagi kita semua buat peserta didik SMAN 1 Cawas dan seluruh peserta didik secara umum,” ujar Marini.
ADVERTISEMENT
Guru Fisika SMAN 1 Cawas ini menyebut Fajar merupakan siswa pintar serta tata kramanya juga bagus. Selain itu, siswa jurusan IPA kelas XII itu dewasa menyikapi masalah.
“Kami sangat menyayangi korban dan merasa kehilangan. Semua teman-temannya menyukai dia. Almarhum itu masa depannya bagus,” kata dia.
“Kami sama dengan orang tuanya (Fajar) sama-sama sedih,” tambahnya.