Ketua RT: Polisi Tak Berseragam Ganti CCTV di Kompleks Rumah Irjen Sambo

13 Juli 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden polisi tembak polisi terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) sore.
ADVERTISEMENT
Ketua RT setempat, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, mengatakan ada sejumlah CCTV yang terpasang di berbagai sudut kompleks itu. Seluruh CCTV kemudian terhubung dan berpusat di pos satpam.
Sehari setelah kejadian penembakan itu, kata Seno, tepatnya pada Sabtu (9/7), CCTV itu diganti oleh anggota kepolisian yang tak berseragam.
Ketua RT rumah Kadiv Propam Irjen Sambo, Seno Sukarto (84). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Maksudnya (yang diganti) itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya [decoder] yang di pos," kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7).
"Ya (diganti) dari mereka. Iya (polisi), enggak ada yang pakai seragam," tambah dia.
Tak ada surat penyitaan yang diberikan polisi tak berseragam itu.
Kemudian, Seno pun mengaku kesal kepada pihak kepolisian. Sebab, hingga saat ini tak pernah ada polisi yang lapor kepadanya soal kejadian itu.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," ujarnya.
Suasana rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Bahkan, dirinya baru mengetahui perihal penembakan di wilayahnya itu melalui pemberitaan di YouTube pada Senin, (11/7).
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, insiden baku tembak itu berawal dari teriakan minta tolong istri Irjen Ferdy Sambo, Putri. Ia berteriak sebab Brigadir Yosua masuk ke kamarnya dan melecehkannya.
Brigadir Yosua bertugas sebagai sopir dinas istri Irjen Sambo, Putri Sambo.
Teriakan Putri rupanya didengar oleh Bharada E, anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam. Ia kemudian mendatangi sumber suara.
Keluarga Brigadir Yosua menunjukkan foto kedekatan dengan Irjen Ferdy Sambo. Foto: Facebook/Rohani Simanjuntak
Aksi Brigadir Yosua dipergoki oleh Bharada E. Ia pun panik dan melepaskan tembakan ke Bharada E. Namun tembakan itu meleset dan langsung dibalas oleh Bharada E.
ADVERTISEMENT
Saling tembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada E pun terjadi. Total ada 12 kali tembakan dalam peristiwa itu.
Akibatnya Brigadir Yosua tewas dalam kejadian itu. Jasadnya juga telah diserahkan ke pihak keluarganya di Jambi.
Infografik Brigadir Yosua tewas ditembak sesama polisi. Foto: kumparan