Ketua RT soal Klinik Alifa Dilaporkan karena Dugaan Malapraktik Bayi Meninggal

22 November 2023 16:41 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Klinik Alifa, Tasikmalaya, yang diduga lakukan malapraktik hingga sebabkan bayi meninggal dunia. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Klinik Alifa, Tasikmalaya, yang diduga lakukan malapraktik hingga sebabkan bayi meninggal dunia. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Klinik Alifa di Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, dipolisikan karena diduga melakukan malapraktik hingga menyebabkan bayi laki-laki yang baru lahir dengan berat 1,5 kg meninggal dunia. Klinik itu juga menjadikan bayi tersebut konten newborn di media sosial tanpa izin orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Atas laporan orang tua bayi, kasus itu masih diselidiki polisi.
kumparan mendatangi Klinik Alifa, Rabu (22/11) untuk meminta tanggapan atas pelaporan itu. Hanya ada dua petugas wanita yang berjaga untuk menerima pasien. Petugas itu mengarahkan untuk menemui bidan bernama Dwi ketika diminta izin wawancara.
"Ke ibunya aja langsung. Ke bidannya aja," kata petugas yang enggan disebut namanya.
Ketika meminta waktu untuk mewawancarai Dwi, petugas itu pun menjawab bahwa Dwi sedang tak sedang berada di klinik dan tak dapat diwawancarai karena sedang bekerja.
"Enggak ada (di klinik), kerja," ucapnya tanpa menyebut lokasi kerja bidan itu.

Kata RT dan warga sekitar

Ketua RT 2 RW 06, Kelurahan Bantarsari, Asep, mengaku sering datang ke klinik tersebut untuk berkonsultasi sekitar dua kali dalam sepekan. Dia yang mempunyai penyakit darah tinggi menilai pelayanan yang diberikan oleh klinik selama ini memuaskan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, terasa sama saya baik-baik saja, kalau saya sakit satu minggu dua kalilah ke sana, pelayanan baik-baik," kata dia ketika ditemui di kediamannya pada Rabu (22/11).
Tak hanya itu, kata Asep, anaknya pun sudah tiga kali melahirkan di sana. Bidan yang menangani anaknya memberi layanan yang baik. Maka dari itu, dia heran ketika mendengar kabar ada bayi yang meninggal dunia karena adanya dugaan malapraktik di klinik itu.
"Anak saya melahirkan ke Alifa, yang pertama melahirkan alhamdulillah bidan langsung ngaji di situ (setelah lahir). Yang kedua sama, yang ketiga juga sama/ Alhamdulillah nggak terjadi apa-apa," ucap dia.
Asep juga mengaku tak mengeluarkan biaya sepeser pun bila datang ke klinik itu untuk berkonsultasi karena menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
ADVERTISEMENT
"Enggak (bayar), saya punya KIS," ujar dia.
Disinggung sejak kapan klinik itu beroperasi, dia tak mengetahuinya pasti.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Dede Wasriah. Dia menyebut anaknya yang sempat melahirkan di klinik itu diberi layanan yang baik. Dia heran atas munculnya kabar malapraktik yang terjadi di klinik itu dan menyebabkan seorang bayi meninggal dunia.
"Kalau menurut saya sebagai warga baik-baik saja, kadang kalau saya sakit juga semua keluarga, saya kan KIS, semua ke Alifa, bahkan anak saya juga tinggalnya di Rajapolah, tapi kan suka melahirkan di sini," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang ayah di Kota Tasikmalaya, Erlangga Surya Pamungkas, mengalami kejadian tak menyenangkan usai putranya meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang terjadi di Klinik Alifa di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu diceritakannya lewat secarik kertas yang diunggah di akun Instagram @nadiaanastasyasilvera. Hingga kini belum ada tanggapan dari Klinik Alifa.