Ketua Umum PBNU Dipilih Malam Ini, Begini Mekanismenya

23 Desember 2021 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu agenda strategis Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) adalah pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Jika berjalan mulus, pemilihan akan digelar malam ini.
ADVERTISEMENT
Ketua SC Muktamar ke-34 NU, Prof M Nuh, menjelaskan mekanisme pemilihan Ketua Umum PBNU yang dimulai dari usulan daerah, kemudian voting.
“Kalau pemilihan Ketua Umum itu setiap cabang, wilayah mengusulkan nama, siapa saja boleh mengusulkan nama, syarat minimalnya dari usulan tadi itu, siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon ketum,” kata M Nuh kepada wartawan di lokasi Muktamar, Lampung, Kamis (23/12).
M Nuh usai jenguk BJ Habibie. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Nantinya, lanjut M Nuh, yang mendapatkan 99 suara itu kemudian diminta untuk musyawarah di antara mereka.
“Apakah Si A saja atau Si B saja yang mau maju. Kalau misalnya di antara kandidat itu belum dapat mufakatnya, maka itu dikonsultasikan ke Rais Aam terpilih. Terserah Rais Aam terpilih nanti kalau merekomendasikannya satu, dua atau tiga, itu terserah Rais Aamnya,” terang M Nuh.
ADVERTISEMENT
“Kalau Rais Aam sudah memberikan persetujuannya. Kalau calonnya lebih satu, maka baru divoting lagi, siapa yang dapat suara terbanyak, dari situ ya itu yang akan menjadi Ketum,” imbuh M Nuh.
Ditegaskan M Nuh mekanisme itu sudah disepakati semua dalam rapat Pleno I yang berlangsung tadi malam di UIN Raden Intan Bandar Lampung.
“Itu sudah disepakati semua. Sudah clear Alhamdulillah. Yang penting suasananya terakhir, habis makan malam, Salat Isya dan sebagainya, suasananya sangat nyaman, baik lah,” tandas M Nuh.
Jadwal Muktamar NU ke-34 akan berlangsung hingga Jumat (24/12) pagi. Muktamar direncanakan akan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Agenda saat ini adalah Laporan Pertanggungjawaban PBNU Periode 2015-2020.