Ketum PP Muhammadiyah Usulkan 6 Poin Nawa Cita Jilid 2 ke Jokowi

6 Agustus 2018 16:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IMM dan Muhammadiyah bertemu Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IMM dan Muhammadiyah bertemu Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan enam usulan untuk Nawa Cita jilid II kepada Presiden Joko Widodo. Usulan tersebut disampaikan Haedar saat memberikan sambutan di acara penutupan Muktamar XVIII IMM di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8).
ADVERTISEMENT
"Untuk Nawa Citat ke-2, kalau boleh saya memberikan enam poin masukan. Yang siapa tahu ini bisa jadi kekuatan memajukan bangsa ini ke depan," ujar Haedar di depan Jokowi dan perwakilan IMM.
Pertama, kata Haedar, yakni menjadikan nilai-nilai agama sebagai nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, ia menyakini bahwa bangsa dan negara akan semakin kokoh. Terlebih, menurut dia, usulan ini sesuai dengan sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kedua, meneguhkan Pancasila sebagai landasan dan filosofi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, ia berharap Pancasila benar-benar terwujud dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
Kemudian untuk poin ketiga, Haedar mengusulkan agar kebijakan perekonomian berlandaskan kepada ekonomi yang berkeadilan. Langkah itu dilakukan agar bisa mengatasi kesenjangan sosial.
IMM dan Muhammadiyah bertemu Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IMM dan Muhammadiyah bertemu Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Seperti yang pernah saya bersilaturahmi dengan Pak Jokowi di Istana Negara ini, berdua, ingin mewujudkan yang Pak Jokowi sebut-sebut sebagai new economic policy, jadi kebijakan ekonomi baru berbasis pada ekonomi yang berkeadilan sosial untuk mengatasi kesenjangan dan mewujudkan pemerataan," ujar Haedar.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin dengan penguatan infrastruktur yang berhasil pada periode ini, konsep ini akan menjadi kekuatan pemerintahan ke depan," tambahnya.
Keempat, yakni menegakkan dan mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara sesuai dengan amanat konstitusi. Sehingga bangsa dan negara akan menjadi semakin kokoh.
Haedar melanjutkan, poin kelima yaitu soal penguatan daya saing sumber daya manusia Indonesia melalui rekonstruksi dan revitalisasi pendidikan. Poin ini menurutnya juga menjadi konsen Muhammadiyah agar menciptakan SDM yang mampu berkompetisi di ranah global.
IMM dan Pimpinan PP Muhammadiyah Temui Jokowi di Istana Negara (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IMM dan Pimpinan PP Muhammadiyah Temui Jokowi di Istana Negara (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Dan ternyata (keenam) masukkan kami untuk Nawa Cita kedua yakni, bagaimana meningkatkan peran yang sudah dirintis Presiden, yakni peran pro aktif untuk dunia Islam dan menjadi kekuatan Indonesia berada di depan dalam bebas aktif. Tetapi juga melahirkan kekuatan baru sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Haedar juga mendoakan agar Jokowi dapat menjalankan pemerintahan dengan sebaik-baiknya. "Kami doakan bapak dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya dapat berkah, ridho dari Allah SWT," ujarnya.
Saat ini pertemuan antara IMM dan Jokowi masih berlangsung. Akan tetapi, pertemuan yang juga menjadi acara penutupan Muktamar IMM tersebut tertutup untuk awak media.