Ketum PPP: Kami Pertimbangkan Opsi Netral di Pilgub DKI

23 Februari 2017 17:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
M. Romahurmuziy. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M. Romahurmuziy. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Meski sejumlah pengurus DPW sudah memberikan dukungan pada pasangan Anies-Sandi, Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy, mengaku belum memutuskan siapa yang akan didukung dalam putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Ia menegaskan partainya masih menunggu penetapan hasil pemungutan suara oleh KPU DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas PPP untuk putaran kedua baru akan ambil keputusan setelah pleno hasil KPU DKI Jakarta bulan depan. Pleno baru 27 (Februari), setelah itu baru ambil keputusan," ujarnya seusai sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
Romy mengatakan partainya memiliki tiga opsi saat putaran kedua nanti. Pertama, mendukung Anies-Sandi, kedua, Ahok-Djarot atau yang ketiga, tidak mengalihkan dukungan ke siapa pun. "Opsi ke depan adalah memilih dua calon yang ada atau netral," ujarnya.
Ia menuturkan partainya akan menggelar rapat yang menghadirkan seluruh pengurus wilayah dan cabang DKI beserta dengan seluruh pengurus partai sebelum menetapkan keputusan.
Romy memaklumi jika masih ada pengurus di arus bawah yang memberikan dukungan pada salah satu calon. Sebab, belum ada pernyataan resmi dari DPP PPP.
ADVERTISEMENT
"Untuk arus bawah karena belum ada pernyataan resmi jadi mereka masih memiliki sikap masing-masing. Tidak ada yang seratus persen bulat dalam dukungannya," jelasnya.
Anggota DPR ini juga mengakui bahwa sampai hari ini pasangan Anies-Sandi sudah melobi partainya. Namun, ia menegaskan belum ada keputusan sampai ada penetapan dari KPU DKI.
Ia juga mengingatkan bahwa koalisi di tingkat pemerintah tidak berkaitan dengan koalisi di Pilgub DKI Jakarta. Sekadar diketahui, PPP merupakan partai penyokong pemerintah bersama PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura yang mendukung Ahok-Djarot.
"Sekali lagi soal pilkada sama sekali tidak ada hubungannya antara tingkat daerah dan tingkat nasional. Kami berkoalisi dengan PDIP, Nasdem dan Golkar tapi kami juga berkoalisi dengan PKS dan Gerindra di daerah lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT