news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KH Atabik Ali dan Kamus Al-Ashri yang Jadi Peninggalan

6 Februari 2021 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH. Atabik Ali.
 Foto: Instagram/@s.kakung
zoom-in-whitePerbesar
KH. Atabik Ali. Foto: Instagram/@s.kakung
ADVERTISEMENT
Keluarga besar NU berduka. Ulama karismatik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogya, KH Atabik Ali, wafat pada Sabtu (6/2).
ADVERTISEMENT
Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi keluarga besar NU. Sebab, baru bulan lalu atau 4 Januari 2021, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, KHR Najib Abdul Qodir (66), juga tutup usia.
Kepergian KH Atabik Ali pun menjadi kehilangan tersendiri bagi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY.
"Beliau pribadi yang sangat terbuka, humoris, kebapakan dan sangat dekat dengan santri," kata Wakil Ketua PWNU DIY, Fahmi Akbar Idris, melalui pesan singkat, Sabtu (6/2).
Namun tidak hanya personal yang baik, Kiai Atabik Ali juga mewariskan ilmu pada santri-santrinya. Dikenal sebagai ahli tafsir ilmu Al-Quran, salah satu karyanya yang terkenal adalah Kamus Al-Ashri yakni kamus Indonesia-Arab.
"Beliau sangat alim di ilmu tafsir Al-Quran, bahkan hebat di bahasa Arab. Beliau mengarang kamus bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris, Kamus Al-Ashri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kamus Al-Ashri ini tidak hanya digunakan dalam pembelajaran di pondok pesantren di lingkungan Krapyak. Namun, juga pondok pesantren lain di Indonesia.
"Iya, bahkan sempat dibeli oleh Kemenag ribuan dan dibagikan ke banyak pesantren," katanya.
KH. Atabik Ali. Foto: Twitter/@pondokrapyak
Kiai Atabik Ali juga dinilai mampu mengembangkan Pondok Pesantren Krapyak. Jumlah santrinya pun mencapai ribuan.
"Beliau juga mengembangkan Pesantren Krapyak dengan sangat baik dan terencana. Sehingga sekarang santri Pondok Krapyak berjumlah ribuan. Madrasah di Krapyak juga berkembang sangat bagus dan berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional," katanya.