KH Cholil Nafis Kecam Orang yang Sebut Palestina Bukan Urusan Indonesia

21 Mei 2021 20:35 WIB
Warga yang tergabung dalam Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) berunjukrasa terkait konflik Palestina-Israel di kawasan Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5).  Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang tergabung dalam Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) berunjukrasa terkait konflik Palestina-Israel di kawasan Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua MUI yang juga tokoh NU, Cholil Nafis, menyebut peduli pada Palestina adalah peduli dengan sesama Muslim. Bahkan pendiri NU menyebut pejuang Palestina sebagai mujahidin.
ADVERTISEMENT
"NU berpihak ke Palestina itu sejak dari pendirinya, Hadratusysyaikh Kiai Hasyim Asy’ari dan Mbah Wahhab Hasbullah. Ia tunjukkan dengan perintah membaca qunut nazilah dan menyebut orang-orang Palestina mujahidin," jelas Cholil Nafis, Jumat (21/5).
Cholil Nafis menyindir mereka yang nyinyir soal Palestina, bahkan sampai ada mantan pejabat menyebut urusan Palestina bukan urusan Indonesia.
"Ada dua ungkapan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tentang hubungan antara sesama mukmin. Yaitu bagai satu fisik (jasadil wahid) dan bagaikan satu bangunan (bunyanil wahid). Itu perumpamaan yang dalam ilmu sosial melahirkan teori ‘ashabiyah shahihah (fanatisme positif) antar sesama muslim," beber dia.
Menurut Cholil Nafis, ketika perumpamaannya bagaikan satu tubuh berarti sesama muslim saling merasakan apa yang dirasakan oleh penderitaan muslim lainnya tanpa batas negara.
K.H. Cholil Nafis Foto: Dok: K.H. Cholil Nafis
"Sehingga apa yang dirasakan muslim Palestina yang tak bisa menikmati lebaran karena serangan brutal Zionis Israel juga dirasakan oleh seluruh muslim dunia," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Cholil Nafis melanjutkan, ketika antara sesama muslim diumpamakan seperti satu bangunan berarti harus saling menguatkan antara sesama muslim.
Jadi, jalinan solidaritas dan kohesivitas harus diikat kuat karena seiman tanpa memandang dari mana itu asalnya.
"Maka solidaritas sesama muslim yang berada di Palestina juga perlu diberi bantuan. Baik berupa bantuan pikiran, kekuasaan seperti lobi maupun berupa dana. Tapi ingat ya jangan salah menyalurkan sumbangannya," ujarnya.
"Kalau Palestina bukan urusan kita, lalu yang mana yang urusan kita Mari kita urus juga soal korupsi Bansos yang triliunan itu. Jangan sampai lolos aktor intelektualnya. Saya percaya dan berharap KPK dapat mengungkap semua yang terlibat korupsi," tegas dia.