Khamenei Respons Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Terbunuh: Hukum Pelaku dan Dalangnya

29 November 2020 2:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
ADVERTISEMENT
Ilmuwan nuklir ternama Iran, Mohsen Fakhrizade, terbunuh pada Jumat (27/11). Ia kehilangan nyawanya dalam insiden penyerangan di pinggiran Teheran.
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas insiden yang menewaskan ilmuwan nuklir top Iran itu.
Dikutip dari Reuters, Khamenei juga berjanji untuk melanjutkan pekerjaan Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini oleh negara Barat dan Israel sebagai perancang program senjata nuklir rahasia Iran.
Padahal, tuduhan itu terus menerus dibantah Iran. Teheran menegaskan, pengembangan nuklir dilakukan untuk tujuan damai dan tak ada hubungan sama sekali dengan senjata.
Terkait pembunuhan Fakhrizadeh, Iran dengan cepat menuding Israel sebagai dalangnya. Khamenei sendiri meminta pejabat terkait di Iran mengambil langkah tegas terkait tewasnya sang ilmuwan.
"Kejar (usut) kejahatan ini dan menghukum pelakunya serta mereka yang memerintahkannya," kata Khamenei di Twitter, dikutip dari Reuters.
Ilmuwan terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh. Foto: WANA/via REUTERS
Fakhrizadeh sendiri disebut oleh Israel sebagai pemain utama dalam program senjata nuklir Iran.
ADVERTISEMENT
Ia terbunuh dalam penyergapan di dekat Teheran. Mobilnya diberondong peluru. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong.
Meski menuding Israel sebagai dalang, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa memang Israel pelakunya.
Menteri kabinet Israel Tzachi Hanegbi yang merupakan orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan sama sekali tidak mengetahui terkait pembunuhan tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Bukannya bibir saya tertutup, karena saya yang bertanggung jawab, (tapi) saya benar-benar tidak tahu," katanya kepada N12.