Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Khashoggi dan Sejumlah Jurnalis Jadi 'Person of The Year' Majalah TIME
12 Desember 2018 0:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Majalah TIME menobatkan sejumlah wartawan, termasuk jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh di Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, sebagai “Person of the Year 2018”. Mereka juga dijadikan sampul majalah tersebut dengan judul "The Guardians and the War on Truth".
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, majalah TIME memilih Khashoggi untuk menghormati jurnalis Saudi itu atas kritiknya terhadap praktik demokrasi. Saat ini, demokrasi dinilai tengah terancam, baik dari pemerintahan dan kemajuan teknologi.
"Karena (mereka) mengambil risiko besar dalam mengejar kebenaran yang lebih besar. Untuk pencarian yang tidak sempurna, tetapi penting menjadi fakta-fakta penting bagi masyarakat. Untuk yang berani berbicara, "Para Penjaga --Jamal Khashoggi, Capital Gazette, Maria Ressa, Wa Lone, dan Kyaw Soe Oo-- adalah 'Person of the Year' majalah TIME," ujar Pemimpin Redaksi dan CEO TIME, Edward Felsenthal, dalam pernyatannya pada Selasa (11/12).
Gelar ini diberikan bagi orang, kelompok, hal maupun gagasan yang memiliki pengaruh terbesar pada peristiwa dunia tahun ini.
ADVERTISEMENT

Selain Khashoggi, sejumlah wartawan juga mendapatkan gelar yang sama. Ada dua wartawan Reuters, Wa Lone (32) dan Kyaw Soe Oo (28), yang divonis tujuh tahun penjara pada September 2018 karena menyelidiki pembantaian Rohingya di Myanmar
Selain itu ada pendiri situs berita Filipina Rappler, Maria Ressa, yang kerap mengkritik Presiden Rodrigo Duterte. Ressa dan situsnya didakwa Departemen Kehakiman Filipina dengan penggelapan pajak pada November lalu.

Serta, staf-staf surat kabar Capital Gazette asal Annapolis, Maryland, yang pada Juni lalu kantornya ditembak oleh seorang pria bersenjata. Insiden penembakkan itu menyebabkan lima orang tewas.
Jurnalis-jurnalis yang mendapatkan gelar itu dibuatkan sampul majalah yang terpisah, salah satunya menampilkan istri-istri dari dua wartawan Reuters yang dipenjara di Myanmar. Mereka saling merangkul satu sama lain dengan memegang foto suami mereka.
ADVERTISEMENT