Khofifah Bantah Romahurmuziy Rekomendasikan Kakanwil Kemenag Jatim

23 Maret 2019 7:28 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mulai 'bernyanyi' dalam kasus dugaan suap seleksi jabatan di Kemenag yang menjeratnya. Selain Romy, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanuddin, juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Haris diduga memberikan sejumlah uang kepada Romy.
ADVERTISEMENT
Romy--sapaan akrab Romahurmuziy--menyebut sejumlah nama yang diakuinya ikut berperan dalam kasus yang kini menjeratnya. Salah satu nama yang disebut Romy adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah, disebut Romy, ikut merekomendasikan nama Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kanwil Kemenag Jatim.
Menanggapi pernyataan Romy tersebut, Khofifah membantahnya. Ia mengaku, tidak pernah terlibat jual-beli jabatan apa pun bahkan sejak sebelum menjabat sebagai Gubernur.
"Sejarah kepemimpinan saya di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN zaman Gus Dur dan Kemensos zaman Pak Jokowi, insyaallah tidak akan ditemukan jejak jual beli jabatan dalam bentuk apapun, eselon berapapun," ujar Khofifah kepada kumparan, Sabtu (23/3).
Tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy berjalan seusai menjalani pemeriksaan perdana di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
Terkait proses pemilihan Haris sebagai Kakanwil, Khofifah mengatakan, seluruhnya dilakukan oleh panitia pelaksana (pansel).
ADVERTISEMENT
"Proses seleksi kanwil juga oleh pansel. Saya tidak tahu kapan seleksinya, siapa panselnya dan kapan diumumkan hasilnya," kata Khofifah.
Ia meminta semua pihak tetap menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Mantan Menteri Sosial itu juga mendoakan Romy tetap tabah menghadapi kasus hukum yang dihadapi.
"Semoga Mas Romy dapat menjalani semuanya dengan tabah dan sabar. Kita serahkan proses hukum yang sedang berjalan kepada KPK. Kita menghormati semua proses yang sedang berjalan," ucapnya.
Sebelumnya, Romy mengelak adanya praktik jual beli jabatan di Kemenag. Ia mengklaim, pemilihan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim adalah upaya meneruskan aspirasi.
"Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang kiai, Kiai Asep Saifuddin Halim yang dia adalah seorang pimpinan ponpes (pondok pesantren) besar di sana. Dan kemudian Ibu Khofifah Indar Parawansa, misalnya, beliau gubernur terpilih yang jelas-jelas mengatakan 'Mas Romy, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus',"kata Romy di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3) usai menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai gubernur terpilih pada waktu itu beliau mengatakan, 'kalau Mas Haris saya sudah kenal kinerjanya, sehingga ke depan sinergi dengan Pemprov itu lebih baik',"lanjutnya.
Tersangka Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanudin (tengah) dikawal petugas usai menjalani pemeriksaan perdana di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Romy sebagai tersangka suap seleksi jabatan di Kemenag. Romy diduga menyalahgunakan jabatannya selaku Ketua Umum PPP.
Romy juga diduga telah menerima suap Rp 300 juta dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin. KPK juga menetapkan Muafaq dan Haris sebagai tersangka.