Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur (Jatim) untuk memantau praktik pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. Monitoring ini dilakukan untuk mencegah kerugian masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya meminta dinas kesehatan untuk melakukan monitoring jangan ada sesuatu yang akhirnya destruktif,” kata Khofifah menjawab pertanyaan wartawan soal pengobatan Ningsih Tinampi, usai bertemu Mendagri Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).
Khofifah juga mengajak sejumlah pihak lain, misal RS Dr Soetomo dan Universitas Airlangga untuk ikut mengawasi praktik pengobatan-pengobatan alternatif.
“Saya juga menyambungkan dengan rektor Unair dan dirut RS DR Soetomo untuk mencari opsi bagaimana ruang-ruang pengobatan seperti ini termonitor, terkontrol, sehingga terhindar dari penggunaan malpraktik,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan hingga saat ini pengobatan alternatif Ningsih Tinampi tidak menimbulkan masalah. Pengobatan masih dilakukan dalam batas aman.
“Sejauh info yang sampai ke saya, tidak ada sesuatu yang menjadikan destruktif. Jadi kalau misalkan ada zat-zat kimia tertentu pasien ditidurkan, dikasih air, bagaimana memastikan airnya tetap air yang sehat,” kata Khofifah.
ADVERTISEMENT
Sosok Ningsih Tinampi dan pengobatan alternatifnya menjadi viral pada pertengahan tahun 2019. Ningsih dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit lewat pengobatan tradisional yang ia lakukan.
Ningsih Tinampi membuka jasa pengobatan alternatif di Dusun Lebak Sari, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Pengobatannya masyhur sebab dianggap manjur. Jumlah pasien Ningsih membeludak hingga antrean mencapai tahun 2021.