Khofifah Minta Maaf Soal Gaduh Video Pesta Ulang Tahun: Saya Tak Pernah Setuju

25 Mei 2021 9:09 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Video kerumunan yang disebut sebagai acara ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuai pro kontra. Banyak yang menyayangkan kerumunan yang terlihat di video itu.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Khofifah memberikan klarifikasi. Dia sekaligus meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi karena kemunculan video itu.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa," kata Khofifah dalam keterangannya, Selasa (25/5).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) saat penyerahan buku penanganan COVID-19 karya Dr. Suko Widodo (UNAIR). Foto: Dok. Istimewa
Terlepas dari itu semua, Khofifah menegaskan tidak pernah setuju dengan adanya perayaan ulang tahun. Dia juga tidak pernah diberi tahu soal adanya pesta ulang tahun.
"Bahwa keluar video dan narasi pesta ultah ya ini risiko jabatan yang harus super hati-hati. Meski saya wanti-wanti pol, jangan melakukan sesuatu yang membuat sensitif," ujar dia.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat penyerahan buku penanganan COVID-19 karya Dr. Suko Widodo (UNAIR). Foto: Dok. Istimewa
Berikut klarifikasi lengkap Khofifah terkait video kerumunan ulang tahun yang beredar:
ADVERTISEMENT
assalamualaikum. Wr. Wb.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa.
Penjelasan di bawah ini semoga dapat memberikan info yang telanjur terdistorsi :
1. Bahwa syukuran tanggal 19 Mei semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak objektif.
2. Tidak ada lagu ulang tahun...tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer....juga tidak ada potong kue tart ultah.
3. Ada santunan Yatim dan Salawat Nabi seperti kegiatan lainnya. 10 anak yatim dan 2 orang tim salawat dengan 6 orang rebana. Selesai acara mereka makan terus pulang.
ADVERTISEMENT
4. Ada penyerahan buku penanganan covid karya Dr. Suko Widodo (UNAIR).
5. Yang hadir Wagub (tanpa istri), saya tanpa putera, sekda dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang.
6. Ada band yang biasa dipakai latihan OPD.
7. Ada Katon Bagaskara karena tanggal 18 sedang ada giat di Surabaya. Katon juga kawannya pak Sekda.
8. Perihal catering yang katanya nomer satu itu adalah Sono Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu.
9. Tempat di halaman luar rumdin kapasitas normal bisa 1000 orang..jika ditambah samping bisa sampai 1500 orang. Tetapi yang hadir 31 org plus 10 anak yatim dan 8 tim salawat dan rebana.
10. Angle yang diambil terkesan berkerumun saya mohon maaf...tidak ada terbesit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah.....jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim catering dan bagian umum.
ADVERTISEMENT
11. Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu.
Demikian, mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan. Hal tersebut tidak benar sama sekali.
Lepas dari itu semua saya mohon maaf....karena saya tidak pernah setuju dengan perayaan ultah saya. ..maka dalam syukuran yang saya juga tidak diinfo persiapannya ini :
1. Tidak ada kue tart ultah
2. Tidak ada lagu selamat ultah ke saya
3. Tidak ada tulisan penanda ultah
4. Tidak ada ucapan ultah misalnya berjejer kasih ucapan selamat juga tdk ada.
Bahwa keluar video dan narasi pesta ultah...ya ini risiko jabatan...yang hrs super hati-hati....meski saya wanti-wanti pol....jangan melakukan sesuatu yang membuat sensitif.
ADVERTISEMENT
Nyuwun pangapunten atas khilaf ini.