Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Kota Surabaya menjadi kota terkahir dalam urutan recovery rate kota-kota besar di Indonesia. Artinya, recovery rate di Surabaya paling rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Pemprov Jatim, Kota Semarang memperoleh recovery rate tertinggi, yakni 64,1 persen. Sedangkan, recovery rate kasus COVID-19 di Surabaya hanya 8,8 persen.
“Tertinggi di Kota Semarang dan Kota Surabaya terendah ini yang harus dijadikan catatan bersama bahwa berbagai ikhtiar kita lakukan. Tenaga kesehatan sudah bekerja luar biasa, Tim Gugus Tugas juga bekerja luar biasa,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (28/5).
Khofifah meminta Surabaya perlu mencontoh kiat Semarang agar bisa menaikkan angka kesembuhan bagi pasien COVID-19.
“Kita tentu harus bergerak seperti Kota Semarang. Oleh karena itu, semua maksimalisasi yang sudah dilakukan terutama tim tenaga kesehatan harus diikuti oleh kedisiplinan yang kuat dan kontinyu oleh seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Khofifah terus menekankan disiplin menjadi kunci penyetopan persebaran virus corona di Jatim. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat bisa berkomitmen dengan menerapkan kedisiplinan menjalankan protokol pencegahan COVID-19.
“Peta ini buka peta yang menggembirakan mari berikhtiar bersama. Sinergitas antara kita mari kita lakukan,” kata Khofifah.
“Vaksinnya belum ditemukan. Jadi vaksinnya adalah kedisiplinan, vaksinnya adalah kepatuhan terhadap protokol itu sendiri,” pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.