Khofifah Tegaskan Tak Mau Jadi Menteri bila Ditawari, Fokus Pilgub Jatim

23 April 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, di acara Pelantikan Muslimat NU Sumut di Asrama Haji Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, di acara Pelantikan Muslimat NU Sumut di Asrama Haji Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku tak mau menjadi menteri di 2024. Sekalipun nanti ditawari langsung oleh capres terpilih Prabowo Subianto untuk masuk kabinet.
ADVERTISEMENT
“Ndak, saya sudah clear. Ndak (walau ada tawaran jadi menteri),” kata Khofifah menjawab pertanyaan wartawan di sela acara pelantikan pengurus Muslimat NU Sumut di Asrama Haji Medan pada Selasa (23/4).
Kata Khofifah, dirinya sudah pernah menjadi menteri di era presiden keempat Abdurrahman Wahid dan era Presiden Jokowi. Jadi, saat ini ia ingin fokus untuk menatap Pilgub Jatim.
“Saya sudah pernah jadi menteri zaman Pak GusDur, sudah pernah jadi menteri zaman Pak Jokowi,” kata dia.
Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, di acara Pelantikan Muslimat NU Sumut di Asrama Haji Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
“Kampung saya Jawa Timur. Insyaallah saya ingin memaksimalkan energi dan jejaring saya untuk bisa mendorong seluruh energi positif produktif yang dimiliki Jatim,” sambungnya.

Khofifah Dukung Prabowo

Meski kader PKB, sikap Khofifah pada pemilu lalu berseberangan dengan partainya. Khofifah mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Padahal, PKB mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres yang berpasangan dengan Anies Baswedan.