Khotbah Bachtiar Nasir: Munafik yang Sebut Pilgub Jakarta Berbau SARA

25 Juni 2017 9:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Bachtiar Nastir di lapangan masjid Al Azhar. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bachtiar Nastir di lapangan masjid Al Azhar. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bachtiar Nasir menjadi khatib salat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Dalam ceramahnya ia menyinggung tentang Pilkada DKI Jakarta. Ia mengatakan hanya orang munafik yang menganggap Pilkada Jakarta berbau SARA.
ADVERTISEMENT
"Walau ada yang menuduh Pilkada Jakarta adalah pilkada yang berbau SARA tapi itu hanyalah orang-orang munafik yang gagal memahami," kata Bacthiar di lapangan masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).
Dalam ceramahnya ia juga menyampaikan empat kesepakatan bangsa yang telah disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia. Di antaranya tentang kesepakatan bahwa Indonesia adalah negara hukum.
"Siapapun yang melanggar hukum termasuk penegak hukum, kalau sudah menggunakan atas nama demokrasi kemudian menciderai demokrasi, maka dia harus juga dihukum," kata Bachtiar.
Selain negara hukum, kata Bachtiar Indonesia juga adalah negara yang menganut sistem demokrasi dan telah sepakat jika bangsa ini berdasarkan kepada Tuhan yang Maha Esa.
"Kita sudah sepakat karena Indonesia adalah negara demokrasi berlandaskan hukum, maka silahkan rebut kekuasaan dengan cara konstitusional dalam dunia demokrasi. Kita juga sudah sepakati bahwa Indonesia negara yang berdasarkan Tuhan yang maha esa, jadi jangan coba-coba membawa kemusyrikan dan komunisme ke Indonesia, karena itu sungguh bertentangan dengan Pancasila," kata Bachtiar.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir ia mengingatkan para jemaah salat Idul Fitri bahwa bangsa Indonesia telah sepakat dengan UUD 1945, dengan motto Bhineka Tunggal Ika.