Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Khotbah Natal, Paus Fransiskus Kecam Krisis Serius di Gaza hingga Ukraina
25 Desember 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam pidato Natal tradisionalnya di Roma, Paus Fransiskus mengecam situasi kemanusiaan yang “sangat serius” di Gaza.
ADVERTISEMENT
Ia mengajak dunia untuk peduli terhadap penderitaan masyarakat di wilayah konflik tersebut, khususnya mereka yang kelelahan akibat kelaparan dan perang.
“Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat serius. Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” ujar Paus Fransiskus, Rabu (25/12), seperti diberitakan AFP.
Kondisi Natal di Gaza tahun ini masih jauh dari sukacita.
Wilayah yang tengah dilanda konflik berat itu menghadapi keterbatasan akses bantuan, kelangkaan makanan, dan hancurnya infrastruktur.
Komunitas Kristen di Gaza, yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 orang dari total 2,3 juta penduduk, berusaha menjaga harapan di tengah keterbatasan.
ADVERTISEMENT
Ratusan umat Kristen Palestina berkumpul di gereja untuk merayakan Malam Natal dalam suasana penuh duka.
Dengan serangan Israel yang terus berlanjut, menewaskan lebih dari 45 ribu orang, doa mereka berpusat pada akhir 'genosida' Israel yang telah menghantam wilayah tersebut.
Selain Gaza, Paus juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas perang di Ukraina, yang terus berlangsung hingga memasuki tahun ketiga.
“Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang," katanya dalam pidato Natal tradisionalnya di Roma.
“Semoga ada keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi dan gerakan dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” lanjutnya.
Pagi Natal ini, Rusia melancarkan serangan besar-besaran dengan rudal jelajah, balistik, dan drone ke berbagai wilayah Ukraina.
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai tindakan “tidak manusiawi”.
Menurutnya, serangan melukai setidaknya enam orang di Kharkiv, menewaskan satu orang di Dnipropetrovsk, dan menyebabkan setengah juta orang di Kharkiv hidup tanpa pemanas di suhu mendekati nol derajat.
“Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak menyerang Ukraina,” kata Zelensky.
Pemadaman listrik terjadi di Kiev dan beberapa wilayah lain akibat serangan tersebut.