Khotbah Salat Id di Istiqlal: Bangun Negara Besar Perlu Persatuan & Kebersamaan

31 Maret 2025 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Muslim melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Umat Muslim melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Khatib salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, menyampaikan khotbah usai melakukan Salat Id. Khatib yang memberikan ceramah adalah Ustaz Ahmad Tholabi Kharlie.
ADVERTISEMENT
Khatib berpesan untuk menjaga persatuan antar umat beragama. Persatuan itu dapat ditempuh dengan cara-cara dialog.
“Seperti yang kita sadari bersama bahwa untuk membangun negara yang besar ini dibutuhkan persatuan dan kebersamaan dari seluruh elemen anak bangsa dengan tetap mengakui keragaman latar belakang dan pandangan yang secara sunnatullah memang diciptakan berbeda-beda,” kata khatib usai salat Id, Senin (31/3).
Ia menyoroti pentingnya keadaban publik sebagai hasil dari amaliah Ramadhan. Menurutnya, zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah personal, tetapi juga merupakan instrumen afirmatif dalam memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan keadilan ekonomi.
Umat Muslim melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam konteks sosial, Tholabi mengutip laporan The World Giving Index 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Peningkatan pengumpulan zakat setiap tahunnya, menurut dia, menjadi bukti bahwa kesadaran sosial umat Islam terus berkembang.
ADVERTISEMENT
"Capaian kebaikan ini tentu saja harus kita kelola dengan baik dan efektif sebagai manifestasi dari komitmen kita dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Ramadan, seperti kebersamaan dan persatuan.
Menurutnya, tradisi tadarus selama Ramadan seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai tilawah, tetapi juga sebagai upaya aktivasi akal dalam memahami fenomena kehidupan.
"Budaya literasi selama Ramadan haruslah diteruskan dan dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia dan menyongsong Indonesia emas tahun 2045," tuturnya.
Ustaz Ahmad Tholabi Kharlie menyampaikan ceramah usai melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Menutup khotbahnya, Prof Tholabi mengingatkan bahwa Idul Fitri bukan sekadar momen kembali suci, tetapi juga momentum menanamkan kebajikan di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan semangat Ramadan seharusnya menjadi panduan dalam membangun kehidupan yang bebas dari korupsi dan ketidakadilan.
Tholabi mengajak seluruh umat Islam untuk terus berupaya membangun bangsa yang maju, sejahtera, dan penuh keberkahan.