Kiai di Jember Diduga Cabul: Dilaporkan Istri; Ada Rekaman Ciuman dan Desahan

10 Januari 2023 8:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Fahim Mawardi (kanan), kiai yang juga pengasuh pondok pesantren Al Djaliel 2 di Jember, diduga mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Fahim Mawardi (kanan), kiai yang juga pengasuh pondok pesantren Al Djaliel 2 di Jember, diduga mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Fahim Mawardi, kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, dilaporkan istrinya berinisial HA ke polisi atas dugaan kasus perselingkuhan dan pencabulan. Fahim diduga mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah.
ADVERTISEMENT
Kepala Unit PPA Polres Jember Iptu Dyah Vitasari mengatakan, sebanyak 15 orang diajukan untuk divisum. Namun, baru 6 orang saja yang sudah diperiksa di RSD dr Soebandi.
"Tindakan kami diawali dengan olah TKP di lokasi Ponpes Al Djaliel 2 sejak kemarin. Kemudian memberangkatkan 15 santriwati untuk visum di rumah sakit. Kami menunggu hasil pemeriksaan medis dari dokter. Jadi mohon waktu,” tutur Vitasari, Minggu (8/1).
Ponpes Al Djaliel 2, yang berada di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember. Foto: Dok. Istimewa

Misteri Kamar Khusus Pakai Fingerprint

Terdapat sebuah ruangan khusus dilengkapi dengan akses fingerprint di lantai dua Pondok Pesantren Al Djaliel 2 yang berada di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember. Lokasi ini menjadi tempat diduga terjadinya pencabulan dari kiai Muhammad Fahim Mawardi selaku pengasuh ponpes tersebut dengan ustazah hingga santriwati.
ADVERTISEMENT
Dugaan tersebut terungkap saat HA, istri Fahim, membongkar peristiwa terkait dengan dugaan pencabulan tersebut.
Perempuan yang kerap disapa Ibu Nyai itu memberanikan diri datang ke kantor polisi selaku korban perselingkuhan antara suaminya dengan seorang ustazah serta mengadukan perbuatan cabul terhadap banyak santriwati di bawah umur.
Menurut Ibu Nyai, dugaan hubungan gelap itu terbongkar bermula dari sebuah insiden mendadak yang terjadi begitu saja pada Sabtu, 4 Januari 2023, sekitar jam 23.00 tengah malam. Peristiwa tersebut terjadi di kamar khusus di lantai 2 ponpes.
Sepengetahuan Ibu Nyai, kamar khusus itu dibuat untuk ruang podcast, sebab suaminya aktif menggunggah konten tentang agama di YouTube. Namun, beberapa waktu belakangan sering dipakai Kiai Fahim tidur.
ADVERTISEMENT
“Kamar menggunakan teknologi, pintu dipasangi fingerprint juga nomor password tertentu. Bu Nyai sendiri tidak diberikan akses. Tapi, beberapa santriwati justru punya akses," ungkapnya.
HA, istri Fahim kiai Jember Foto: Dok. Istimewa

Ada Rekaman Ciuman hingga Desahan

Ibu Nyai kemudian melihat isi HP Kiai Fahim. Di dalamnya terdapat belasan file rekaman suara laki-laki dan perempuan yang mengeluarkan desahan khas orang sedang berhubungan intim.
Ibu Nyai mengenali suara kedua orang tersebut. Suara lelaki di rekaman yaitu suaminya, sedangkan yang suara perempuan adalah ustazah.
"Ada rekaman suara ciuman, desahan, percakapan dan lain-lain. Saya cek file rekaman tertanggal 25 November 2022. Berarti, hubungan mereka sudah lama. Saya pun kaget,” urai Ibu Nyai.
Ibu Nyai kian terkejut saat mendapati kontak telepon orang lain di HP suaminya yang diberi nama spesial, yakni dengan istilah 'Zaujati'. Ibu Nyai tahu kata asal bahasa Arab itu digunakan untuk memaknai sebutan yang berarti 'wahai istriku'.
ADVERTISEMENT
Kontak telepon bernama Zaujati itu setelah diperiksa olehnya ternyata berisi nomor seluler yang sama dengan milik ustazah. Hal ini spontan menyentaknya.
Ibu Nyai kemudian mendatangi ustazah itu untuk menanyakan status hubungannya dengan Kiai Fahim. Benar saja, kecurigaannya tentang suaminya terjawab dari mulut ustazah langsung.
Selain itu, ustazah juga mengakui soal pintu kamarnya yang semalam digedor-gedor. Ustazah bercerita, ia sedang dilabrak santriwati yang cemburu karena turut menjalin hubungan bersama Kiai Fahim.
"Dijawab jujur jika malam itu ustazah satu kamar di ruang khusus dengan Fahim. Kemudian yang gedor-gedor pintu si santriwati karena cemburu," beber Ibu Nyai.
Selebihnya, Ibu Nyai tak menceritakan lebih jauh soal kejanggalan yang ia dapatkan. Dia mengatakan, HP suaminya telah ia serahkan ke polisi.
ADVERTISEMENT
"Untuk HP suami saya sudah diamankan. Itu yang saya serahkan ke polisi,” pungkas HA mengakhiri pernyataannya kepada awak media.
Muhammad Fahim Mawardi (kanan), kiai yang juga pengasuh pondok pesantren Al Djaliel 2 di Jember, diduga mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah. Foto: Dok. Istimewa

Kiai Fahim Membantah

Kiai Fahim menyatakan siap jalan jongkok ke Jakarta sambil telanjang sebagai hukuman bila tuduhan ia mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah itu benar adanya.
"Dia mempunyai video saya, kalau ada, saya ambil video itu, saya beli Rp 100 juta kemudian setelah itu kalau bukti-bukti itu ada di meja hijau di pengadilan, saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta, kalau perlu saya jalan jongkok telanjang bulat, lagi. Saya serius bicara ini," kata Fahim kepada wartawan, Jumat (6/1).
"Saya bertaruh. Kalau mereka mempunyai bukti yang katanya mencabuli atau apalah bahasanya, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat," ujar Fahim.
ADVERTISEMENT
"Saya bersumpah, Wallahi saya berani seperti itu," kata Fahim.