Kiai-Kiai Berkumpul di Tebuireng-Hotel Yusro Jombang, Bahas Kisruh PKB-PBNU

12 Agustus 2024 20:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para kiai struktural dan pengasuh pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (12/8/2024). Foto: PBNU
zoom-in-whitePerbesar
Para kiai struktural dan pengasuh pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (12/8/2024). Foto: PBNU
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan kiai dan pengasuh pondok pesantren berkumpul mengadakan pertemuan di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Senin (12/8) sore.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu dihadiri oleh pengasuh pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, pengasuh pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz serta para Rais Syuriah PCNU.
Juga ada kiai pesantren dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, juga ada tim Pansus PKB, KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni.
Kiai Anwar menyampaikan, para kiai yang hadir tersebut resah dengan konflik antara PKB dan PBNU yang muncul belakangan ini. Mereka pun akhirnya membuat sejumlah kesepakatan dalam forum tersebut.
"Bisa saya simpulkan ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini yakni, pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural," ujar Kiai Anwar saat membacakan hasil kesepakatan, Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
Kesepakatan kedua, para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB ke depan.
Kesepakatan itu diambil setelah para kiai merasa PKB semakin jauh dari marwah utama saat partai tersebut didirikan.
Sementara, Kiai Amin mengatakan, dengan didirikannya PBNU, maka kepengurusan PKB mulai level atas yaitu DPP sampai bawah seharusnya hampir sama dengan struktur di NU.
"Ada Rais Syuriah di PKB dinamakan Dewan Syuro. Ada Tanfidziyah di PKB dinamakan Dewan Tanfidz. Hanya beda nama dikit, tapi fungsinya hampir sama," terang Kiai Amin.
Para kiai struktural dan pengasuh pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (12/8/2024). Foto: PBNU
Akan tetapi, ungkap Kiai Amin, fungsi Dewan Syuro saat ini telah dikebiri di PKB. Padahal, Dewan Syuro seharusnya menjadi penentu utama partai.
"Dulu sama dengan NU, malah calon ketua Dewan Tanfidz harus seizin Dewan Syuro. Tapi sekarang ketua Dewan Tanfidz penunjukan DPP yang dalam hal ini Ketua Umum," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Rais Syuriah PCNU Kraksaan, KH Wasil Hannan, mengatakan, keputusan organisasi seharusnya juga sama dengan NU. Yakni harus ada tanda tangan empat orang: Ketua Dewan Syuro, Sekretaris Dewan Syuro dan Ketua Tanfidz serta Sekretaris Tanfidz.
Namun sekarang, Dewan Syuro tidak lagi harus menandatangani semua keputusan partai. Para kiai yang hadir ini juga mengungkapkan beberapa fakta bahwa PKB telah jauh meninggalkan NU.
"Padahal dulu kami di bawah mendirikan PKB itu musuhnya kader partai lain dan diancam carok. Tapi kini mereka seakan tidak lagi butuh NU," kata Kiai Wasil.
Di tempat terpisah yaitu di Hotel Yusro, Jombang, puluhan anggota Dewan Syuro dan mantan Dewan Syuro PKB se-Jawa juga berkumpul.
Mereka ditemui langsung oleh KH Amin Said Husni lalu mengadu ke PBNU karena selama ini peran Dewan Syuro di PKB ditiadakan.
ADVERTISEMENT
"Saya bicara dan ngobrol dengan teman-teman Dewan Syuro di Jabar. Kami hanya berfungsi pengawasan dan terbatas," ujar Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Cirebon, Lutfi Andalusie.
Lutfi dan puluhan anggota Dewan Syuro lainnya juga mengadu ke PBNU untuk segera memperbaiki di tubuh PKB.
"Kami menginginkan PBNU mengambil langkah-langkah kongkret," ungkapnya.
Hasil dari pertemuan di Tebuireng dan Hotel Yusro itu selanjutnya akan disampaikan ke PBNU.