Kiai Miftachul ke Pengurus Daerah NU: Alhamdulillah Belum Ada yang 'Jualan'

18 September 2023 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Miftachul Akhyar. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
KH Miftachul Akhyar. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar paham betul ada instruksi yang ditunggu warga nahdliyin jelang pemilu 2024. Tapi, dia masih belum mengeluarkan instruksi apa pun.
ADVERTISEMENT
Miftachul Akhyar mengapresiasi para pengurus daerah yang masih bersabar tidak melakukan gerakan apa pun dalam Pilpres 2024 ini.
"Tapi alhamdulillah saya apresiasi para PW, para PC sampai sekarang saya belum mendengar ada yang jualan atau buka lapak sendiri-sendiri. Alhamdulillah," kata Miftachul di Pembukaan Kombes Alim Ulama dan Munas NU di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).
Melihat kondisi saat ini, Miftah berkelakar acara semacam ini bisa digelar lebih sering, bahkan sebulan sekali. Dari Munas dan Konbes ini akan lahir sejumlah rekomendasi dan instruksi untuk warga nahdliyin.
"Mungkin setiap tahun akan ada Munas dan Kombes, dan mungkin periode ini akan kita lebih sering-sering ada Munas dan Kombes, bila perlu satu tahun dua kali atau satu bulan nanti dalam rangka instruksi PBNU untuk umat," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Apa itu instruksi kalau sudah dekat dengan coblosan," ujar dia.
Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya di acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta, Senin (18/9). Foto: Zamachsyari/kumparan
Kemudian, Miftachul juga menyindir soal kader yang tidak pernah pulang, tapi baru pulang ketika sedang mengalami masalah. Padahal, selama ini tidak pernah pulang karena senang di tempat yang membuatnya nyaman.
"Warganya ada di mana-mana dan tidak ke mana-mana yang tujuannya sebetulnya dia maton, mantap akidah, keyakinannya, prinsipnya tidak ke mana-mana tapi kenyataannya dia di mana-mana dengan seluruh apa yang ia miliki, bahkan semua perabot-perabot kekayaan Nahdlatul Ulama dibawa ke mana-mana," ungkapnya.
"Dan anehnya dia tidak pernah pulang ke rumahnya karena di sana ada sesuatu yang nyaman, ada sesuatu yang menenangkan menurut mereka. Kecuali kalau mereka sedang mengalami masalah dia baru datang ke rumah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Miftachul ini memang tidak secara spesifik ditujukan ke siapa. Namun, teranyar Ketum PKB Muhaimin Iskandar bersama bacapres Anies Baswedan datang bersilaturahmi ke DPP PKS.
Anies akhirnya memilih Cak Imin sebagai bakal cawapres pendampingnya di Pilpres 2024. Koalisi mereka terdiri dari NasDem, PKS, dan PKB.
Saat bersilaturahmi ke DPP PKS, mars PBNU yaitu Yalal Waton berkumandang. Ini dinilai sebagai momen langka karena Yalal Waton hampir tak pernah dinyanyikan di DPP PKS.
PBNU berkali-kali menegaskan tidak ada capres dari PBNU. Setiap anggota dan kader boleh saja berpolitik tapi tidak boleh membawa institusi.