Kiat Atur 900 Pedagang Pasar Salatiga Terapkan Physical Distancing saat Corona

2 Juli 2020 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Kepala Dinas Perdagangan Salatiga, Kusumo Aji menjelaskan muasal bagaimana Pasar Pagi di Kota Salatiga menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dengan mengatur hampir 900-an pedagang di pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
Kusumo, dalam Talk Show Info Corona bertajuk Pasar Lama, Kebiasaan Baru yang digelar BNPB melalui zoom menjelaskan terlebih dulu bila pasar tersebut mulanya berada di halaman Pasar Raya Satu, yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga.
"Pasar Pagi ini beroperasi dini hari mulai 01.00 WIB, sampai dengan 06.30 pagi harus sudah selesai," kata Kusumo, Kamis (2/7).
Menurut Kusumo, dengan jumlah pedagang yang nyaris seribu orang tentu menjadi pertimbangan pihaknya untuk bisa memberikan kesempatan pedagang tetap berjualan. Di sisi lain harus tetap aman dari COVID-19.
"Pedagang ini menempati area yang sangat sempit yaitu hanya di halaman parkir Pasar Raya I seluas sekitar 600 meter persegi," kata Kusumo.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran muncul baik dari pihaknya maupun para pedagang. Hingga akhirnya, koordinasi dengan Paguyuban Pedagang setempat terkait penerapan jaga jarak fisik dan penambahan area untuk berjualan.
"Kami melakukan koordinasi dengan paguyuban pedagang tersebut dan kami izin kepada Pak Wali Kota Salatiga (Yuliyanto) agar kami bisa menggunakan bahu Jalan Jenderal Sudirman, yang berada di depannya, itu sepanjang sekitar 400 meter," ucap Kusumo.
Tak selesai sampai di situ, di bahu jalan juga pihaknya merekayasa secara khusus titik berjualan para pedagang dengan pemetakan setiap pedagang berjarak 1,5 meter.
"Di sepanjang kita melakukan sana kan physical distancing fisik tersebut kita lakukan dengan kita membuat petak-petak dengan jarak 1 setengah meter," jelasnya.
Selain itu, kata Kusumo, di titik awal masuk ke area pasar juga disiapkan petugas yang akan mengecek suhu dari setiap pembeli dengan menggunakan thermo gunn.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita utamakan penerapan jaga jarak fisik dulu, tetapi untuk penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, itu sudah wajib. Bahkan Pemkot Salatiga membagikan Face Shield gratis untuk para pedagang," kata Kusumo.
Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Di samping itu, kata Kusumo, dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat pihaknya telah melakukan Rapid Tes pada sedikitnya 500 pedagang dan pengunjung yang semua hasilnya non reaktif. Selain itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan.
"Kita juga kerjasama dengan Pam Swakarsa, yang keliling untuk ingatkan pedagang supaya utamakan protokol kesehatan. Mereka juga diingatkan harus pakai masker. Kalau tidak ya nggak boleh jualan. Sebaliknya, para pembeli yang tidak memakai masker untuk tidak dilayani. Itu menjadi prinsip sehingga semua disiplin," jelasnya.
Patut diketahui, penerapan jaga jarak fisik di Pasar Pagi ini menjadi salah satu faktor Kota Salatiga mendapatkan penghargaan tentang inovasi penerapan tata normal baru COVID-19 dari Kemendagri baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)