Kim Jong-un Akui Pemerintah Korut Kewalahan Hadapi Wabah COVID-19

18 Mei 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/Korean News Service via AP
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/Korean News Service via AP
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengkritik respons pejabat pemerintahannya dalam menghadapi wabah COVID-19 pertama mereka. Ia menyebut mereka tak siap sehingga justru memperburuk keadaan.
ADVERTISEMENT
Kim mengatakan, ketidakmatangan persiapan negara untuk mengatasi krisis meningkatkan kompleksitas dan kesulitan dalam memerangi pandemi. Penilaian ini ia sampaikan di dalam pertemuan politbiro Partai Buruh, Selasa (17/5/2022),
Pyongyang pada Selasa melaporkan 269.510 kasus demam baru dan enam orang lainnya yang meninggal dunia. Kasus demam itu diduga terkait penularan virus corona.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hadiri parade militer malam hari untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara dari foto yang dirilis pada Selasa (26/4). Foto: KCNA/via REUTERS
Sejauh ini, tercatat ada 1,72 juta pasien dengan gejala demam, termasuk 62 kematian di Korea Utara. Tidak diketahui berapa banyak dari kasus tersebut yang disebabkan oleh COVID-19 karena upaya pengujian yang terbatas.
Kendati demikian, Korea Utara juga mengatakan situasi virus negara itu saat ini kian membaik. Kabarnya, pertemuan partai yang dihadiri Kim itu digelar untuk mempertahankan peluang bagus mereka di bidang pencegahan epidemi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Masih belum diketahui alasan apa yang mendasari pernyataan positif itu. Sejauh ini Korut belum memulai upaya vaksinasi massal dan memiliki kemampuan tes COVID yang sangat terbatas.
Beberapa hari yang lalu, Pyongyang mengerahkan pasukan militernya, termasuk 3000 staf kesehatan, untuk mendistribusikan obat ke seluruh penjuru negeri. Selain itu, sebanyak 500 kelompok respons juga dimobilisasi untuk mengkonfirmasi dan merawat pasien infeksi.
Diberitakan KCNA, ahli kesehatan Korut saat ini tengah mengembangkan panduan pengobatan COVID-19 yang bertujuan untuk mencegah overdosis obat dan masalah lainnya.
Sementara itu, peneliti mereka meningkatkan upaya pengembangan dan produksi obat secara besar-besaran untuk mengobati infeksi virus ganas ini. Mereka pun berusaha menetapkan diagnosis dan metode pengobatan yang lebih rasional.
Sejumlah fasilitas karantina tambahan kabarnya juga sedang didirikan untuk mengakomodasi kebutuhan negara.
ADVERTISEMENT
Negara tetangga Korea Selatan mengatakan mereka siam untuk memberikan bantuan peralatan kesehatan, termasuk vaksin, masker, dan alat tes COVID-19. Namun, sejauh ini, Pyongyang belum memberikan respons terkait tawaran tersebut.
Penulis: Airin Sukono.